SUKABUMIUPDATE.com - Rektor Universitas Gadjah Mada atau UGM Panut Mulyono mencoret nama juru bicara eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) M Ismail Yusanto dari daftar penceramah di Masjid Kampus UGM. Tak hanya Ismail, Panut mengatakan pihaknya juga akan mencoret nama-nama penceramah lainnya yang mengundang banyak polemik dan kontroversial.
“Tidak hanya satu nama, tapi ada beberapa yang kami ganti. Siapa yang diganti akan kami umumkan lebih lanjut setelah ketemu dengan takmir masjid kampus,” kata Panut di kantornya, Jumat petang, 19 Mei 2018.
Pernyataan Panut keluar setelah beredar selebaran jadwal penceramah di Masjid Kampus UGM selama Ramadan ini. Dalam jadwal tersebut salah satunya tertulis M Ismail Yusanto sebagai salah satu pemateri dalam acara Samudra, safari di bulan Ramadan masjid itu. Acara ini merupakan dialog dan diskusi menjelang bukapuasa di Masjid Kampus.
Ismail Yusanto selama ini dikenal sebagai juru bicara HTI. Adapun Pengadilan Tata Usaha Negara di Jakarta baru saja menolak gugatan HTI terkait pembubaran organisasi itu oleh Pemerintah.
Dalam pamflet yang tersebar juga terdapat nama-nama tokoh lain sebagai penceramah seperti Amien Rais, Fahri Hamzah, Hamdan Zoelva, Zulkifli Hasan, Jimly Asshiddique, Mahfud MD dan lain-lain.
Yang jelas, kata rektor, pihaknya mendengarkan masukan dari masyarakat soal nama-nama yang dianggap bisa meresahkan karena isi pidatonya sering memicu kontroversi. Padahal pihak kampus menginginkan kesejukan suasana di dalam kondisi apapun, termasuk saat ramadhan ini.
Ia menjelaskan, pihak universitas sedang menggodok petunjuk untuk kegiatan di masjid kampus. Kalau di luar masjid kampus sudah ada pengaturan. Namun khusus kegiatan masjid sedang dibuat seperti peraturan untuk menaungi dan rambu-rambu pelaksanaan kegiatan di masjid kampus. “Seperti tidak boleh mengundang organisasi terlarang,” kata Panut.
Ia juga mengaku sudah siap memberikan jawaban terbaik bagi orang atau tokoh yang namanya bakal dicoret dari daftar. Karena otomatis orang yang namanya dicoret akan mempertanyakan.
“Kami siap menjawab jika ditanya. Agar semua baik, UGM, masyarakat, pembicara, maaf suasana seperti ini, bapak belum tepat. Demi keamanan semua,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Rektor UGM Bidang Kerjasama dan Alumni Paripurna menyodorkan poster bergambar para pembicara di masjid kampus ke Panut. Betapa kagetnya rektor itu.
“Beliau kaget dan tidak tahu adanya poster itu. Ada impresi rektor yang memimpin tokoh-tokoh di poster itu,” kata dia.
Sumber: Tempo