SUKABUMIUPDATE.com - Kepolisian Daerah Riau telah mengidentifikasi identitas empat teroris yang tewas saat berusaha menyerang Mapolda Riau, Rabu pagi, 16 Mei 2018. Satu di antaranya berstatus mahasiswa. "Mayat pelaku telah diidentifikasi oleh Inafis dan Biddokkes (Bidang Kedokteran dan Kesehatan)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Ajun Komisaris Besar Sunarto.
Empat pelaku penyerangan Mapolda Riau berinisial PG, 23 tahun, warga Jalan Perjuangan, Gang Permai, Kecamatan Dumai Timur, Dumai; S, 23 tahun, mahasiswa, warga Jalan Pendowo, Kecamatan Dumai Timur, Dumai; SU, 29 tahun, swasta, warga Jalan Raya Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Dumai; dan MR, 48 tahun, buruh harian lepas, warga Jalan Bangun Sari, Kecamatan Dumai Timur, Dumai. "Semua pelaku berjenis kelamin laki-laki," ucap Sunarto.
Dari tubuh pelaku yang sudah tewas, polisi menemukan barang bukti berupa samurai dan sangkur. Polisi juga menemukan secarik surat yang bertuliskan huruf Arab dan bendera warna hitam. Namun belum dipastikan bendera tersebut berlambang ISIS atau bukan. "Bendera dan surat bertulisan Arab diamankan penyidik, belum sempat saya baca," ujar Sunarto.
Polisi tidak menemukan bahan peledak pada jasad pelaku. Polisi hanya menemukan lilitan kabel warna merah pada tubuh pelaku. Setelah diteliti, kata Sunarto, lilitan kabel itu dipastikan bukan komponen bahan peledak. "Tidak ada bahan peledak, kabel itu hanya kamuflase," tuturnya.
Sebelumnya, Mapolda Riau diserang teroris saat hendak menggelar ekspos tangkapan sabu-sabu pukul 09.00. Tiba-tiba sebuah minibus menerobos masuk. Penumpang mobil keluar sambil mengacungkan samurai dan berusaha menyerang polisi. Polisi menembak mati empat pelaku. Namun dua polisi terluka dan satu polisi, Ipda Auzar, meninggal ditabrak mobil pelaku.
Sumber: Tempo