SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjanjikan kenaikan gaji hingga 2 kali lipat kepada para penyuluh agama. Jokowi mengaku sudah mendapatkan bisikan dari Menteri Agama Lukman Hakim soal isu kenaikan honor bagi penyuluh non PNS.
"Pak Menteri sudah berbisik tadi, ada sekitar 40.000 penyuluh non PNS. Saya akan berusaha. Kalau bisa tahun ini, kalau tidak bisa insa Allah tahun depan maksimal. Kami akan berusaha agar honor yang ada bisa 2 kali lipat," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada 5.711 penyuluh lintas agama di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, Sabtu 14 April 2018.
Jokowi akan mengupayakan dengan syarat harus mendapatkan persetujuan dari para anggota DPR. Ia memastikan, semeskinya para anggota DPR juga bisa menyetujui usulan tersebut.
"Gak usah saya sebutkan ya nominalnya. Saya sudah tahu. Pak Menteri sudah berbisik tadi," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, dari survey yang dilakukan, 85 persen masyarakat Indonesia menganggap bahwa agama adalah hal yang penting. Agama dianggap sebagai salah satu media untuk mencegah konflik.
"Namun ada yang tidak sama, konfilk sosial atas nama agama juga harus terus diwaspadai dan diantisipasi," kata Jokowi.
Salah satu pererta penyuluh agama Islam non PNS, Sukahar (42) mengatakan, selama ini mendapatkan honor sebagai penyuluh agama sebesar Rp 500.000 perbulan. Itu pun dibayarkan tiap 3 bulan sekali, dengan beban kerja minimal melakukan penyuluhan selama 8 kali setiap bulan.
"Memang bukan pekerjaan utama, tapi kami juga butuh diperhatikan karena kegiatan penyuluhan memerlukan biaya perjalanan. Kami akan semakin senang kalau ada perhatian yang lebih dari pemerintah," ucap warga Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan tersebut kepada Tempo.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, penyuluh agama menjadi salah satu tulang punggung di Kemenag yang berperan menyatukan bangsa.
"Di Indonesia ada 81.185 penyuluh agama dengan fungsi strategis dalam mendukung semua proses pembangunan nasional dalam bahasa agama. Dalam menghadapi tahun-tahun politik semakin tinggi, eskalasi sentimen semakin meningkat. Keberadaan para penyuluh agama semakin memiliki urgensi tinggi," kata Lukman.
Sumber: Tempo