SUKABIMIUPDATE.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengakui mengenal tersangka proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), Made Oka Masagung.
Namun, kata Puan, hubunganya dengan Made Oka hanya sebatas hubungan keluarga. "Saya kenal dengan Made Oka karena kebetulan beliau itu teman keluarga Bung Karno (kakek Puan)," kata Puan di kantornya, Jakarta, Jumat, 23 Maret 2018.
Puan menuturkan kedua keluarga berteman baik sehingga ia mengenal ayah, kakak, hingga adik Made Oka. Meski demikian, kata dia, selama mengenal Made Oka, Puan mengaku tak pernah membahas soal e-KTP.
"Sama sekali enggak pernah. Bukan hanya dengan Pak Oka, dengan Pak SN (Setya Novanto) dan lain-lain juga enggak pernah bicara," kata dia.
Dalam persidangan, Kamis, 23 Maret 2018, Novanto menyebut Puan menerima uang aliran dana proyek e-KTP sebesar US$ 500 ribu dari Made Oka. Selain Puan, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga disebutnya menerima uang dengan jumlah yang sama. Novanto mengaku mendapat informasi tersebut dari Made Oka sendiri saat berkunjung ke rumahnya.
Pada persidangan Rabu, 14 Maret 2018, Setya bertanya kepada Made Oka yang menjadi saksi. Dia menanyakan, apakah Made Oka ingat pernah menyerahkan uang kepada anggota Dewan. "Pak Made Oka dan Andi (Narogong) pernah ke rumah saya, akan menyerahkan uang kepada anggota Dewan, yakni dua orang yang sangat penting, apakah masih ingat, Pak?" ujar Setya Novanto.
Namun Made Oka menyatakan tak mengetahui adanya pertemuan tersebut. "Enggak ingat. Saya tidak pernah kasih. Tidak ada," ujarnya.
Sumber: Tempo