SUKABIMIUPDATE.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan belum mendapatkan aduan resmi soal sarden yang didapati cacing di dalamnya. “Belum ada,” ucap dia di Meteng, Kamis, 22 Maret 2018.
Dia mengatakan konsumen harus lebih selektif dalam memilih produk pangan. Apalagi, kata dia jika produk itu impor. Tulus menuturkan konsumen harus mengecek izin dari BPOM. Dia berujar, jika sudah memiliki izin, produk tersebut bisa dijamin.
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Suratmono juga menuturkan sebelum membeli produk makanan, konsumen harus cek kemasan, label, izin edar, dan tanggal kadaluarsa. Menurutnya jika sudah ada izin dari BPOM, prosuk tersebut sudah melewati proses evaluasi. Selain itu, BPOM juga melakukan sampling berkala atas produk-produk dengan izin BPOM.
Sebelumnya, Masyarakat kembali dihebohkan dengan tersebarnya video di sejumlah media sosial. Kali ini video viral soal temuan cacing di produk ikan sarden kalengan dengan merek Farmer Jack Mackerel pada Jumat pekan lalu.
Video yang tersebar luas mulai tanggal 16 Maret 2018 lalu di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, kemudian direspons oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Pekanbaru dengan melakukan inspeksi mendadak dan uji laboratorium. Hasilnya, sedikitnya ada tiga merek ikan sarden kalengan yang positif mengandung cacing.
Dalam kasus penemuan cacing di Pekanbaru, Riau, Seksi Pemeriksaan BBPOM Pekanbaru Rita Ariestya mengatakan cacing yang ditemukan adalah jenis gilig. Gilig termasuk cacing parasit yang bisa berkembang biak di tubuh manusia. Lebih jauh, Rita menyebutkan ada sejumlah sampel yang telah dikirim ke Jakarta untuk ditindaklanjuti oleh BPOM.
Petugas BBPOM Pekanbaru itu juga sudah memeriksa langsung ke gudang distributor dan beberapa swalayan di Kota Selatpanjang. Didampingi pegawai Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, setiap sarden merek Farmer Jack yang ditemukan langsung diambil. "Pokoknya segera ditarik dari pasar semuanya," kata Rita.
Sumber: Tempo