SUKABUMIUPDATE.com - Ahli forensik digital memperingatkan, bahwa tak hanya kejahatan ATM Skimming seperti yang memakan korban sejumlah nasabah BRI di Kediri yang perlu diwaspadai, karena ada jenis-jenis kejahatan skimming lain yang juga berpotensi memakan korban nasabah perbankan.
“Yang popular memang kejahatan ATM Skimming. Tapi kejahatan skimming itu bervariasi,” kata Kepala Pusat Studi Forensika Digital Fakultas Teknologi Industri Universitass Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Yudi Prayudi dalam keterangan yang diterima Tempo, Sabtu, 17 Maret 2018.
Jenis kejahatan skimming lainnya, di antaranya penggunaan Hand-Held POS Skimming, yaitu alat yang bisa menyalin langsung atau menduplikasi kartu debit atau kredit.
Kedua, POS Swaps, yaitu proses copy data kartu debit atau credit dari mesin pembayaran yang sering dipasang di toko-toko. Ketiga, Dummy ATM, yaitu mesin ATM yang digunakan hanya untuk transaksi online. Mesin dummy ATM akan mengambil data-data kartu debit atau kredit saat transaksi online lewat mesin ATM dilakukan.
Sedangkan kinerja ATM Skimming mencuri informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi pada strip magnetik kartu yang digunakan pada mesin ATM.
Proses untuk menyalin informasi biasanya dilakukan dengan menggunakan bantuan sejumlah alat, baik yang menempel langsung pada ATM ataupun yang dipasang berdekatan dengan ATM. “Yang sudah mahir cukup waktu kurang dari tiga menit untuk memasang alat ATM skimming,” kata Yudi.
Bentuk alat skimming pun beragam menyesuaikan bentuk, warna, dan ukuran mesin ATM. Tujuannya agar tindak kejahatan itu tidak mudah terdeteksi saat melakukan aksi. “Korban tidak menyadari kalau ATM itu dipasangi mesin skimming,” kata Yudi.
Cara kerja ATM skimming mulai berjalan sejak kartu ATM korban dimasukkan ke dalam tempat pembaca kartu ATM. Proses skimming dimulai dengan mengkopi data-data perbankan yang tersedia pada kartu ATM milik korban.
Data-data tersebut akan disalin dan diduplikasi pelaku dengan cara menyalin data yang sudah didapat dari mesin skimmer ke dalam kartu ATM kosong.
Bahkan kecanggihan teknik skimming saat ini adalah langsung mengkopi data yang didapat dari skimmer secara online, menggunakan remote, teknologi GSM, atau pun Bluetooth.
Teknik itu memungkinkan pelaku mengirimkan data yang didapat dari skimmer ke komputer atau smartphone yang dipasang di lokasi tertentu. “Pelaku bisa mengakses alat skimmernya dari mana pun. Termasuk di lain negara,” kata Yudi.
Sumber: Tempo