SUKABUMIUPDATE.com - Lama tak terdengar, Pollycarpus Budihari Priyanto ternyata menjadi anggota Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto. Pollycarpus mendekam di penjara selama 8 tahun 11 bulan--sampai bebas pada 2014--karena terbukti membunuh aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib. Munir wafat di atas pesawat Garuda dalam penerbangan ke Belanda pada 7 September 2004. Polly merupakan salah satu pilot di maskapai itu.
Partai Berkarya juga menampung Muchdi Purwoprandjono sebagai ketua dewan kehormatan partai. Mantan Deputi V/Penggalangan Badan Intelijen Negara itu sempat menjadi tersangka dalam perkara yang sama dengan Pollycarpus. Tuduhannya adalah memerintahkan Polly dalam pembunuhan itu.
Hakim membebaskannya pada 2008 karena percaya terhadap pernyataan Muchdi, yang menyangkal bercakap dengan Polly pada sekitar waktu pembunuhan melalui telepon. Muchdi beralibi telepon selulernya itu tak selalu dia pegang. Dalam sidang pada Desember 2008, hakim menyatakan Muchdi tak terlibat pembunuhan Munir.
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang membenarkan kabar bahwa Muchdi dan Polly menjadi pengurus partai. "Tugasnya memenangkan partai di Maluku dan sekitarnya," katanya tentang tugas Polly.
Sebelum bergabung dengan Garuda Indonesia, Pollycarpus bekerja sebagai pilot maskapai kecil di Papua pada 1985-1987. Urusan pesawat pula yang mengantarkannya masuk Berkarya. Ia mengaku menjadi distributor pengadaan helikopter.
Ketua Dewan Pembina Berkarya Hutomo Mandala Putra punya bisnis penerbangan, PT Gatari Air Service. Polly bermaksud menawarkan helikopter kepada perusahaan tersebut. Ia punya kenalan di perusahaan helikopter di luar negeri. "Tapi belum ada deal," ujarnya seperti dikutip majalah Tempoedisi 25 Februari 2018.
Kini, sembari menawar-nawarkan helikopter, pria 57 tahun itu melamar ke sejumlah maskapai sebagai pilot, termasuk pilot pesawat kargo. Namun, kata Pollycarpus, belum ada perusahaan yang menerimanya. Sekeluar dari penjara Sukamiskin, Bandung, Polly bekerja apa saja. "Kalau ada teman yang minta bantuan, ya, saya bantu," ujarnya tanpa penjelasan.
Kendati satu partai, Polly mengaku tak pernah bertemu dengan Muchdi. "Jangankan ngobrol, ketemu saja tak pernah," katanya.
Sumber: Tempo