SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan kembali sistem ujian nasional berbasis komputer atau UNBK. UNBK akan dimulai pada April 2018 dan saat ini ada 59.600 sekolah dan 5.963.055 peserta yang telah terdaftar UNBK per Selasa, 6 Maret 2018.
Namun, menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno, untuk UNBK tingkat SMP/MTs, baru dua provinsi yang 100 persen dapat menggunakan sistem itu.
“Untuk tingkat SMP/MTs, baru DKI Jakarta dan Yogyakarta yang semua sekolahnya, seratus persen, menggunakan UNBK,” kata Totok kepada Tempo, Selasa.
Seperti dilansir situs resmi Kementerian Pendidikan, untuk UNBK, per 6 Maret 2018, ada 540 SMP/MTs di Yogyakarta telah terdaftar menjadi perserta UNBK. Adapun di DKI Jakarta, 59.601 SMP/MTs telah terdaftar menjadi peserta UNBK.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengatakan pihaknya siap melaksanakan UNBK sepenuhnya tahun ini. "Kalau siapnya sudah, dari tahun kemarin sudah 100 persen," ujar Bowo.
Totok menuturkan, alasan sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK adalah belum memiliki fasilitas komputer. Namun, menurut dia, Kementerian Pendidikan akan mencoba mencari alternatif, yaitu dengan menjalankan sharing fasilitas dengan sekolah lain.
Nantinya, kata Totok, sekolah yang belum memadai fasilitasnya bisa mengikuti UNBK di sekolah yang sudah memiliki fasilitas komputer. “Menurut kami, ini bagus untuk sekolah agar budaya sharing bisa berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk ujian nasional tingkat SMA/MA, menurut Totok, sudah ada 16 provinsi yang 100 persen menerapkan UNBK. Sedangkan tingkat SMK ada 18 provinsi.
UNBK SMP/MTs akan diselenggarakan pada 23-26 April dan susulannya pada 8-9 Mei 2018. UNBK SMK akan diselenggarakan pada 2-5 April, sedangkan SMA/MA pada 9-12 April dan UN susulan SMK/SMA/MA pada 17 April-18 April.
Sumber: Tempo