SUKABUMIUPDATE.com - Kepolisian Resor Kota Besar Bandung telah memeriksa sejumlah alat bukti, termasuk rekaman video, untuk mengungkap siapa pelaku pengeroyokan terhadap Ricko Andrean (22 tahun), saat laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Sabtu (22/7/2017).Â
Ricko meninggal dunia setelah selama empat hari dirawat di rumah sakit lantaran mengalami luka serius di bagian kepala.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Komisaris Besar Hendro Pandowo menyebut saat ini polisi telah memeriksa delapan saksi. Selain itu, pihaknya telah menerima bukti rekaman video yang menayangkan kejadian pengeroyokan itu.Â
"Kami sudah periksa delapan orang saksi dari temannya, aparat keamanan yang berjaga di sana, dan panitia," ucap Hendro kepada Tempo, Jumat (28/7/2017).
Hendro menambahkan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara yang berada di tribun utara atas Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Ricko diduga dikeroyok sejumlah pendukung Persib saat jeda babak pertama.Â
"Kami juga sudah menemukan bukti-bukti lain. Semoga cepat terungkap," katanya.Â
Ricko diduga menjadi korban salah sasaran dari sejumlah pendukung Persib. Mereka menyangka Ricko merupakan salah satu pendukung tim lawan. Saat kejadian tersebut, Hendro mengatakan, Ricko tidak menggunakan atribut pendukung Persib.
Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Ricko sempat dirawat di Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung, selama 4 hari. Saat itu kondisinya kritis lantaran mengalami gegar otak setelah mendapat pukulan benda tumpul di kepalanya.Â
Â
Ricko Andrean dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Cikutra Bandung. Ratusan bobotoh Persib turut mengantarkan jenazah Ricko ke tempat peristirahatan terakhir.Â
Sumber: Tempo