SUKABUMIUPDATE.com - Kecelakaan di perlintasan kereta api kembali terjadi. Kali ini satu unit mobil remuk ditabrak kereta dan mengakibatkan gerbong kereta terbakar di perlintasan kereta api yang ada di Jalan Kembang Pacar, Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat pada Selasa (13/6). Dua orang tewas terbakar di mobil tersebut.
Menurut seorang warga Senen, Anto, mobil yang membawa pakaian tersebut menerobos perlintasan saat kondisi jalan macet. "Mobil yang bawa konveksi ini terseret setelah menerobos perlintasan," kata dia saat ditemui di lokasi.
Peristiwa pengemudi yang menerobos dan akhirnya tertabrak kereta bukan kali ini saja terjadi di Jakarta. Pada 23 April 2016 lalu, seorang pengendara motor tewas tertabrak kereta rel listrik karena menerobos pintu perlintasan kereta Pasar Minggu-Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
“Dia melawan arus, lalu ketabrak kereta jurusan Depok,†ucap petugas piket Kepolisian Sektor Pasar Minggu, Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Danil Handoyo, kepada Tempo, Sabtu, 23 April 2016.
Pada 14 Januari 2016, dua remaja putri tewas di perlintasan kereta Kampung Baru RT 1 RW 18 Desa Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Mereka ditabrak kereta karena motor yang dikendarai terjebak di tengah perlintasan kereta.
Di saat bersamaan, kereta api Matarmaja tujuan Malang, Jawa Timur, dari arah Jakarta melintas dengan kecepatan tinggi. Walhasil, keduanya tertabrak dan terpental hingga 10 meter dari lokasi awal.
Saksi mata, Rustami, mengatakan sudah berupaya menghentikan korban yang nekat menerobos perlintasan. Namun keduanya tetap melintasi rel kereta. Korban mengalami luka parah di bagian kepala dan tubuh.
Kecelakaan di pintu perlintasan kereta api lainnya yang merenggut banyak korban adalah tertabraknya Metro Mini di perlintasan Angke, Tambora, Jakarta Barat. Kecelakaan terjadi akibat Metro Mini yang melaju dari arah Kota menuju Kalideres menerobos palang jalan kereta api. Pada saat bersamaan, KRL melintas, sehingga kecelakaan tidak bisa dihindari.
Delapan belas orang tewas dalam peristiwa ini. Presiden Joko Widodo lewat akun Twitternya menyatakan prihatin dengan peristiwa tersebut. Ia meminta ada evaluasi menyeluruh terhadap peristiwa kecelakaan itu.
Menanggapi ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menyebut akan menutup 14 perlintasan sebidang kereta api di Jakarta pada 2017 ini. Adapun pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap.
"Nantinya akan dibagi menjadi tiga tahap penutupan," kata Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 9 Maret 2017.
Untuk tahap pertama dilakukan sejak Desember 2016 hingga April 2017. Ada empat perlintasan kereta api yang akan ditutup pada periode ini. Periode dua akan dilaksankan pada bulan Mei hingga Agustus 2017, dan mencangkup lima perlintasan. Lima perlintasan lain akan masuk ke dalam tahap tiga dan akan dilaksanakan pada September hingga Desember 2017.
Setelah perlintasan-perlintasan resmi ini ditutup, pemerintah berharap keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api bisa ditingkatkan. Begitu pula dengan tingkat kecelakaan di perlintasan diharapkan bisa turun.
Sumber: Tempo