SUKABUMIUPDATE.com - Rombongan jemaah tabliq asal Indonesia di wilayah konflik Marawi, Filipina sudah tiba di Tanah Air, Sabtu malam(3/6). Mereka dievakuasi dari wilayah perang antara kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS melawan militer Filipiina.
Menurut Konsulat Jenderal Indonesia di Davao, Filipina, Berlian Napitupulu, 16 warga Indonesia yang dipulangkan dalam kondisi baik. Mereka rombongan jemaah terdiri dari 10 WNI asal Bandung dan 6 orang asal Makassar. Jemaah asal Bandung dievakuasi dari Mesjid Marantao, sedangkan jemaah dari Makassar dievakuasi dari Sultan Naga Dimuporo, Marawi.
Bagaimana detik-detik menegangkan ketika mendapatkan 16 WNI? Berlian mengatakan, pemerintah menerjukan dua tim evakuasi. "Tim evakuasi di Marantao empat orang, di Sultan Naga Dimuporo ada tiga orang," kata Berlian di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (3/6).
Proses evakuasi berlangsung tiga hari sejak 29 Mei 2017. Banyak hambatan untuk bisa menemukan rombongan pedakwah tersebut. Di antaranya, kata Berlian, komunikasi menjadi tantangan yang dihadapi tim karena jaringan telepon yang buruk. "Namanya juga daerah konflik. Enggak konflik saja, jaringan telepon di sana susah."Â Â
Tantangan lainnya adalah banyaknya pos pemeriksaan (check point) yang menjamur menuju lokasi jemaah yang akan dievakuasi. Berlian mengatakan, pemerintah menjalin komunikasi yang baik dengan Western Mindanao Command dan kepala kepolisian setempat untuk memuluskan proses evakuasi.
Perwakilan jemaah asal Makassar, Andri Suprasetio, berterima kasih pada pemerintah telah membantu keluar dari wilayah konflik. Andri terharu dengan pengorbanan tim evakuasi. "Kami sempat menangis tahu tim evakuasi tiba-tiba datang tanpa dikawal," ujarnya.Â
Menurut Berlian, tim evakuasi tak dikawal karena lokasi penjemputan rombongan Makassar jarak temouhnya jauh dari Kota Marawi, sekitar 131 kilometer.
Rasa syukur juga disampaikan perwakilan jemaah asal Bandung, Hendris. "Rombongannya sedang berada di mesjid ketika dijemput tim evakuasi. Saat itu saya mendengar ada tembakan," kata Hendris.
Evakuasi 16 WNI dari Marawi, Filipina, berlangsung Sabtu (3/6) pukul 22.40 WIB. Pemerintah juga mengevakuasi satu WNI lainnya. Namun yang bersangkutan tidak ikut pulang dan masih di Filipina.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan WNI tersebut berada di lokasi yang aman di Filipina dan sudah bersama keluarganya. "Dia akan dipulangkan belakangan bersama keluarga," kata Iqbal
Berlian meminta warga Indonesia di Filipina tidak bepergian ke daerah rawan, terutama ke Marawi. "Kalaupun terpaksa, patuhi aturannya karena banyak check point."
Â
Sumber: Tempo