SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan hingga saat ini perwakilan Indonesia di Filipina belum bisa turun ke Kota Marawi untuk mencari warga negara Indonesia (WNI). "Karena operasi masih terus dilakukan," kata dia di Istana Bogor, Senin (29/5). Kementerian Luar Negeri Indonesia terus melakukan komunikasi dengan otoritas Filipina.
Menurut Retno, Kemenlu telah menerima permintaan dari WNI yang ada di lokasi konflik Marawi, Filipina Selatan, untuk dievakuasi. Ia menyatakan ada 16 warga Indonesia yang terpecah menjadi dua kelompok dan tersebar di dua lokasi. Salah satu kelompok, berjumlah 10 orang, tengah mengamankan diri di sebuah masjid. "Otoritas setempat tahu mereka ada di situ," ucap Retno.Â
Pemerintah Filipina memberlakukan darurat militer di pulau Mindanao menyusul baku tembak antara tentara dan kelompok bersenjata terafiliasi ISIS di kota Marawi pada Selasa lalu. Darurat militer itu akan berlangsung selama 60 hari dan status darurat mencakup seluruh wilayah Pulau Mindanao dan kepulauan di sekitarnya.
Saat ditanya adakah WNI yang menjadi korban dari konflik di Marawi, Retno belum bisa mengonfirmasi. Pihak Filipina sendiri belum memberikan laporan ada tidaknya warga Indonesian yang menjadi korban.Â
Lebih lanjut untuk proses evakuasi WNI di Marawi, Kementerian Luar Negeri belum bisa menjelaskannya. Sebab situasi konflik masih berjalan. "Bagaimananya, biasanya tidak hanya terpaku pada satu skenario," ucap Retno.Â
Â
Sumber: Tempo