SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Kepolisian Resor Sukabumi Kota Ajun Komisaris Besar  Polisi (AKBP) Rustam Mansur mengatakan pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu pada Rabu (24/5), bukan warga Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dalam pesan berantai via WhatsApp, foto wajah terduga pelaku disandingkan dengan foto warga Kecamatan Kebonpedes bernama Wiryawan Indra Praja.
"Tidak benar bahwa pelaku bom bunuh diri merupakan warga Kebonpedes. Pesan berantai yang menjadi viral di dunia media sosial merupakan hoax karena orangnya ada di rumahnya dan masih hidup," ucap Rustam di Sukabumi, Kamis (25/5).
Bahkan polisi dari Polres Sukabumi Kota sempat mendatangi rumah Wiryawan dan memeriksanya. Rustam menjelaskan, menindaklanjuti pesan berantai di dunia maya tersebut, polisi sudah menjemput Wiryawan dan meminta keterangannya. Namun, dari pemeriksaan tersebut, yang bersangkutan tidak mengetahui dan bingung fotonya disandingkan dengan jenazah terduga teroris.
Itu sebabnya, ujar Rustam, kepolisian ingin meluruskan kabar bohong yang menjadi viral tersebut agar kasus ini tidak menjadi simpang-siur di tengah masyarakat.
"Sekali lagi, tidak ada kaitannya sama sekali dengan terduga pelaku bom di Kampung Melayu. Kami imbau warga, netizen, dan warga pemegang smartphone agar tidak terprovokasi isu yang bermunculan di dunia maya. Masyarakat juga tidak perlu takut seusai kejadian ini," tutur Rustam.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Setyo Wasisto memberikan perkembangan terbaru hasil olah tempat kejadian perkara bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (23/5). Menurut dia, ada dua pelaku yang terlibat dalam dua ledakan tersebut.
"Perkembangan olah TKP pada pukul 00.55 WIB, hasil olah TKP rekan-rekan di lapangan, pelaku dinyatakan berjumlah dua orang," kata Setyo di lokasi, Kamis dinihari (25/5).
Polisi pun masih mengumpulkan keterangan dari saksi di lokasi, sehingga belum bisa menjelaskan kronologi ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu.
Â
Sumber: Tempo