SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menduga insiden bom bunuh diri di Kampung Melayu menggunakan bom panci. Dugaan itu berdasarkan serpihan bom yang ditemukan di lokasi kejadian. "Serpihan ini hampir sama dengan yang (ditemukan) di Bandung, jadi ini bom panci," kata Setyo saat memberi keterangan di lokasi kejadian pada pukul 01.50 WIB, Kamis, 25 Mei 2017.
Selain itu, pada salah satu jenazah yang diduga pelaku, ditemukan struk pembelian panci dari sebuah mini market di Padalarang. "Struk bukti pembelian panci pada 22 Mei 2017 pukul 09.00. Ditemukan di kantong salah satu pelaku," ujarnya.
Setyo belum bisa memastikan jenis bahan peledak yang digunakan. Polisi hingga saat ini masih memeriksa sejumlah bukti yang ditemukan.
Dua ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di Terminal Kampung Melayu sekitar pukul 20.30, Rabu, 24 Mei 2017. Korban dalam insiden itu ada 15 orang. Dua orang yang tewas diduga sebagai pelaku. "Indikasinya berdasarkan luka-luka," kata Setyo. Tubuh dua orang yang diduga pelaku itu terpotong-potong akibat ledakan.
Delapan polisi yang tengah bertugas turut menjadi korban. Tiga diantaranya gugur. Ada juga lima warga sipil yang menderita luka-luka.
Pada kasus bom panci di Bandung, pelaku menggunakan bom dengan daya lendak rendah. Pelaku yang diketahui bernama Yayat Chadiyat meledakan bom itu di Taman Pandawa Jalan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.
Sumber: Tempo