SUKABUMIUPDATE.com - Seorang saksi dalam insiden bom Kampung Melayu mengatakan melihat asap putih membumbung setinggi 20 meter setelah ledakan pertama meletus. Saksi yang mengaku bernama Parlindungan itu awalnya mengira ledakan itu dari tabung kompresor.
“Saya tidak menduga itu bom,†kata pria yang bekerja sebagai sopir Kopaja itu, di Terminal Kampung Melayu, Rabu, 24 Mei 2017.
Menurut Parlindungan, saat itu ia tengah memperbaiki mesin busnya yang sedikit ngadat. Tiba-tiba tedengar ledakan keras. Asap putih membumbung tinggi. "Bentuknya mirip salju," katanya.
BACA JUGAl:Â Ledakan Bom di Kampung Melayu, Tangan dan Kepala Hancur Terpisah dari Tubuh
Karena penasaran, ia mencari sumber ledakan yang diperkirakan dekat toilet di samping halte bus Transjakarta. Belum lagi sampai ke tempat yang dituju, sebuah benda benda jatuh di depannya. “Setelah saya perhatikan ternyata potongan tubuh manusia,†katanya.
Parlindungan semakin penasaran. Setengah berlari dia mendekat ke pintu masuk halte Transjakarta. Di sana dia melihat lagi potongan organ manusia.
BACA JUGA:Â Pasca Ledakan Bom di Kampung Melayu, Halte Transjakarta Ditutup
“Kepala dan tangan. Ini saya foto,†katanya sambil memperlihatkan gambar yang dia ambil menggunakan kamera telepon genggam.
Setelah mengambil beberapa gambar, Parlindungan berniat memvideokannya. Namun belum selesai dia mengubah fungsi kamera terdengar lagi suara ledakan.
“Rentang waktunya sekitar lima menit dari ledakan pertama,†kata pria itu. “Tapi suaranya lebih kecil dibanding yang pertama.â€
BACA JUGA:Â Dua Bom di Kampung Melayu, 3 Orang Meninggal
Karena takut, tanpa pikir panjang sopir Kopaja itu lari menjauh. Dia tidak tahu pasti dari mana ledakan kedua itu berasal. Saat itu dia melihat orang berhamburan dari dalam halte. “Ada ibu-ibu yang jatuh dan tidak bisa jalan. Mungkin kakinya patah,†katanya.
Dari kejauhan Parlindungan melihat polisi datang. Masyarakat juga banyak yang mendekat. Saat itulah dia baru menyadrai bahwa ledakan tadi adalah bom.
Sumber: Tempo