SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Akademi Kepolisian Inpektur Jenderal Anas Yusuf menyatakan siap menaggung segala risiko atas meninggalnya taruna tingkat dua, Briagdir Dua Muhammad Adam. “Sebagai Gubernur Akpol tentunya bertangung jawab tetang persoalan ini, apa pun konsekuensi yang ada,†kata Anas, Sabtu malam (20/5).
Anas mengatakan telah meminta maaf kepada orang tua korban, Arsiandi Umar dan Nova, dengan mengunjungi rumahnya di Jakarta. “Kami mohon maaf atas kejadian ini,†kata Anas.
Anas berujar segera mengevaluasi peristiwa yang terjadi di kampus pencetak para perwira Kepolsian itu. Sejumlah kekurangan telah diinvenstarisir, di antaranya sistem pengajaran, pelatihan dan pengasuhan. “Kami berusaha maksimal, tapi ada kekurangan yang perlu dibenahi,†katanya.
Secara khusus sistem pengasuhan, Anas menyebut akan mengevaluasi pendekatan dalam lembaga pendidikan, meliputi aspek kongnitif, afektif dan psikomotorik. Ia juga meminta agar orang tua wali siswa Akpol yang saat ini masih menempuh pendidikan tak perlu cemas karena dijamin keamanannya. “Tak perlu cemas dan kuatir, saya akan lebih meningkatkan pengawasan,†katanya.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Andrea H. Poeloengan menyatakan lembaganya telah melihat beberapa hal dari helicopter view terhadap kematian korban. Ia menjelaskan, penyelidikan yang dilakukan Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Divisi Propam Mabes Polri hanya bagian kecil dari menyelesaian permasalahan yang ada. “Bagian besar kajian menadalam dari temuan kami fasilitas semesti banyak diperbarui, bangun klaster tambah SDM,†kata Andrea .
Ia tak memungkiri upaya perbaikan sedang berjalan, namun telah diketahui publik tak semudah membangun gedung. “Tapi upaya tadi (peneyelidikan) jadi bahan tindak lanjut yang akan dilakukan ke depan akan menjadi sebuah rencana memperbaiki kualitas Akpol,†Andrea.
Â
Sumber:Â Tempo