SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Inspektur Jendral Polisi (Irjen Pol) Anton Charliyan menargetkan dalam kurun satu sampai dua bulan ke depan, seluruh Kepolisian Resort (Polres) di wilayah Jawa Barat (Jabar) bisa tersedia aplikasi Panic Button yang terintegrasi.
Menurutnya, efektivitas panic button adalah salah satu sarana bagaimana masyarakat jika ada satu situasi krisis bisa kangsung berhubungan dengan Polisi. "Panic button dibuat untuk pertolongan cepat ketika ada situasi kritis, begitu pijit tombol, polri harus segera datang dengan quick respon kecepatan maksimal 15 menit itu harus sudah sampai di tempat kejadian perkara," tegas Anton Charliyan kepada sukabumiUpdate.com, Rabu (26/4).
BACA JUGA:
Kapolda Imbau Mei Day di Kabupaten Sukabumi Kondusif
Kapolda: Saya Bangga Kepada Warga Kabupaten Sukabumi
Ratusan Warga Sukabumi Ikuti Screening Katarak di Makodim 0607
Menurut Anton, sebetulnya di seluruh Polres di Jabar sudah tersedia panic button, hanya saja belum terintegrasi secara keseluruhan. Target untuk panic button terintegrasi minimal 80 persen, hal ini untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat di setiap kota atau kabupaten.
"Panic button ini merupakan perintah Bapak Kapolri, agar polisi di seluruh jajarannya menggunakan IT dalam merespon pelayanan kepada masyarakat," jelas Anton.
Direncanakan, panic button akan dipasang di tempat-tempat vital dan rawan kejahatan seperti, toko emas, bank, supermarket, perumahan, dan di seluruh tempat yang biasa dikunjungi masyarakat, kemudian membutuhkan bantuan polisi.