SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Joko Widodo akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-30 di Manila, Filipina, pada 29-30 April mendatang. Dalam forum yang beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara itu, Jokowi akan membahas sejumlah isu strategis. Salah satunya tentang kerakyatan.Â
"Saya perkirakan dalam memberikan arah masa depan ASEAN, Pak Jokowi akan menekankan pada (soal)Â rakyat, baik rakyat Indonesia maupun rakyat ASEAN," ujarÂ
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, Jose Antonio Morato Tavares, saat jumpa pers di Gedung Kemlu, Jakarta, Selasa (25/4).
Jokowi, menurut Jose, akan mendorong agar komitmen yang disepakati ASEAN bisa memberi manfaat besar pada rakyat. Hal itu sejalan dengan rencana meningkatkan ekosistem perdamaian dan kesejahteraan di negara-negara anggota ASEAN. "(Sifatnya) people oriented," kata dia.Â
Implementasi kerja sama di ASEAN pun akan diungkit Jokowi, mengingat banyaknya komitmen, dialog, dan konsultasi yang sudah tercipta di berbagai pertemuan tingkat ASEAN. "Pak Presiden akan melihat apakah komitmen yang diperoleh sudah diterapkan secara nyata di lapangan," ujar Jose.Â
KTT ASEAN ke-30 itu akan menghasilkan sejumlah outcome document yang disepakati sepuluh negara anggotanya. Dokumen yang dihasilkan umunnya berupa pernyataan bersama, alias Chairman Statement. "Lalu ada Deklarasi Rule Cyber Service dan ASEAN Community 2025. Pembahasan kerja sama lebih luas bersama para negara mitra, termasuk Amerika Serikat juga dibahas."
Jokowi pun akan menyampaikan pengarahan dari sudut pandang Indonesia, mengenai cara ASEAN merespons situasi politik dan ekonomi dunia yang dinamis.Â
Pandangan tiap negara anggota dibutuhkan, mengingat beratnya tanggung jawab ASEAN untuk berkontribusi dalam dunia global. Tantangan pun semakin berat dengan minimnya dana yang dimiliki.
Jose belum mengetahui isu lain yang mungkin akan diungkit Jokowi. Dalam KTT tersebut, kepala negara memang diperbolehkan mengangkat isu spesifik yang dinilai penting. "Kalau isu spesifik yang akan ditekankan presiden, itu tergantung beliau untuk menyampaikannya nanti. Setelah dia sampaikan, baru kita tahu," ucap Jose.Â
Dia tak menampik jika konflik Laut Cina Selatan dan Semenanjung Korea akan diangkat dalam KTT tersebut.Â
Â
Sumber: Tempo