SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, kelemahan umat Islam saat ini adalah senang kerumunan tetapi susah untuk berbaris, “Umat Islam saat ini tidak terkomando secara sistematis, akhirnya ya jalan sendiri-sendiri,†jelas Uu kepada sukabumiupdate.com, Minggu (12/2). “Berbaris itu penting, untuk bisa berjalan bersama-sama mencapai tujuan,†katanya.
Ditambahkannya, untuk mencapai tujuan umat Islam agar bisa seperti apa yang tercantum dalam sebuah hadits, “kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisir,†maka tugas dirinya sebagai Ketua Himpunan Alumni Miftahul Huda (HAMIDA), mengimbau kepada pengurus Hamida untuk bisa menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan baik di tingkat kabupaten atau kecamatan, untuk menyerap berbagai aspirasi di berbagai daerah di Indonesia.
Melihat kondisi Islam di masa sekarang Uu mengatakan “Kelemahan umat Islam adalah bisa gegap gempita di wilayah sendiri sementara sunyi senyap di wilayah orang. Artinya di dalam tubuh sendiri ramai meributkan syariat, ushul fiqih, akidah dan lain sebagainya, tetapi sunyi senyap dalam dakwah melawan kemunkaran di luar sana.â€
Jika kondisi ini dibiarkan, Uu berpendapat, semakin hari Islam akan termajinalkan. Untuk itu ia menyarankan seluruh cabang Pesantren Miftahul Huda mulai bergerak di berbagai bidang, baik ekonomi, politik, sosial budaya dengan memakai standar kehidupan Islam dan masyarakat kembali kepada aturan Dienul Islam.
BACA JUGA:
Uu Ruzahul Ulum: Berita Hoax Itu Haram
Uu Ruzahul Ulum: Berita Hoax Itu Haram
Di Hadapan ASN, Uu Ruzhanul Ulum Ingatkan Tasik SIAP
Hamida sebagai organisasi berbasis pesantren dan santri harus mempunyai jaringan, akses ke semua lini dan masyarakat. Sementara itu, Ketua Departemen Organisasi dan Pendayagunaan Hamida Pusat KH. Mukhtar Ghazali mengatakan, Hamida siap menjadi pelopor untuk mempersatukan umat.
Selain itu, ia mengimbau agar Hamida senantiasa menjaga kekompakan dan kebersamaan untuk kesatuan dan persatuan umat Islam karena pemerintah tanpa agama akan hancur. Sekolah tanpa agama akan hancur dan ekonomi tanpa agama juga akan hancur, maka kita harus memilih pemimpin yang agamis untuk kemajuan umat Islam.
“Para Kyai, para Ulama adalah orang yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, kita tentu tidak mau terpinggirkan seperti sekarang ini, padahal Umat Islam secara jumlah paling banyak di negeri ini, man ro’a minkum munkaron falyughoyyiru biyadihi. Barang siapa melihat kemunkaran maka ubahlah dengan tangannya,â€Â ucap Uu. Uu mengutip sebuah ayat Alquran, “Tangan disini bukan tangan kita melainkan adalah kekuasaan yaitu umat Islam harus menjadi pemimpin di negara ini untuk memenangkan ijjul Islam wal muslimin.†pungkasnya.
Dengan demikian Uu yang akan maju menjadi bakal calon Gubernur Jawa Barat, pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang, bertekad dan menyerukan kepada para pemimpin Islam agar memenangkan rivalitas dalam berbagai aspek kehidupan berdasarkan itikad yang baik, keimanan dan ketaqwaan.