SUKABUMIUPDATE.com – Bupati Tasikmalaya menyesalkan bentrok yang terjadi antara LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan ormas Front Pembela Islam (FPI) di Bandung, Kamis (12/1) lalu. Lebih disayangkan lagi, insiden tersebut telah merembet ke beberapa daerah lainnya di Jawa Barat (Jabar).
Seperti diketahui, bentrok di GMBI-FPI di Bandung telah merembet ke Kabupaten Tasikmalaya. Massa melakukan perusakan sekretariat GMBI di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (12/1) malam.
Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Tasikmalaya yang juga Pengurus Pusat Himpunan Alumni Miftahul Huda Manonjaya, menegaskan bahwa Jabar sangat heterogen secara sosial, budaya, dan keragaman pemeluk agama.
BACA JUGA:
Di Sukabumi, Uu Ruzhanul Ulum Deklarasi Maju Pilgub Jawa Barat
Uu Ruzhanul Ulum Lantik Pengurus Hamida dan IMG Sukabumi
Uu Ruzhanul Ulum Segera Membangun Jembatan Betmen
“Dengan perbedaan ini seharusnya Jabar, terutama Bandung yang menjadi tolok ukur kebhinekaan, menjadi daerah yang lebih maju dan memiliki toleransi tinggi di dalam masyarakatnya,†terang Uu kepada sukabumiupdate.com, Minggu (15/1). "Kita harus menjaga kebersamaan apapun komunitas dan kelompoknya ormas atau LSM, kita harus menjaga keutuhan orang Sunda dan daerah Jabar," imbuh Uu.
Lebih lanjut Uu memandang Provinsi Jabar sebagai provinsi yang besar yang harus memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap semua elemen masyarakat yang ada. “Seharusnya ormas, LSM dan organisasi lainnya bersama-sama memajukan dan mendorong Jabar untuk lebih maju, bukan memecah belah!" pungkas Uu.