SUKABUMIUPDATE.COM - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kadin Indonesia mendorong percepatan pembangunan infrastruktur melalui gelaran ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum dan Indonesia Infrastructure Week pada 8-11 November 2016.
Indonesia Infrastructure Week merupakan rangkaian kegiatan pameran dan konferensi infrastruktur tahunan, yang menawarkan peluang investasi bagi para pemangku kepentingan dari pemerintah pusat dan daerah serta pemimpin perusahaan BUMN dalam rangka memfasilitasi kemitraan baru yang dapat mempercepat agenda pembangunan infrastruktur nasional, kata Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta,Kamis (3/11).
Sementara itu, dalam ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum, akan disampaikan enam proyek infrastruktur nasional yang akan dipaparkan di depan investor dan industri infrastruktur terkemuka dari negara anggota ASEAN dan belahan dunia lainnya, dengan proyek prioritas yang akan ditampilkan antara lain Jalan Tol Yogyakarta- Solo, Ro-Ro Bitung-Davao, Pelabuhan Kuala Tanjung, Bandar Internasional Kertajati (Bandara Internasional Jawa Barat), Program 35.000 MW, dan Jalan Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang.
Berdasarkan dokumen Rencana Induk Konektivitas ASEAN, indikasi kebutuhan investasi infrastruktur negara-negara anggota ASEAN adalah sebesar 110 miliar dolar AS tiap tahun. "Hal ini merupakan peluang besar bagi negara-negara anggota ASEAN termasuk Indonesia untuk meningkatkan jumlah investor bagi proyek-proyek strategis prioritas dan meningkatkan produktivitas infrastruktur," kata Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Jumat (4/11).
Selain Indonesia, tamu kehormatan dari negara ASEAN akan memaparkan proyek nasional negara masing-masing dilanjutkan dengan diskusi para panelis yang terdiri atas sektor swasta, BUMN, dan pemangku kepentingan terkait yang mempunyai pengalaman yang baik dalam melaksanakan proyek-proyek, kesepakatan prosedur lintas perbatasan sampai dengan program pengembangan sumber daya manusia.
"Dalam jangka panjang, jika konsep konektivitas ASEAN ini berjalan dan terwujud diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi dan mobilitas sosial yang tinggi antar negara, termasuk Indonesia dan memperbaiki pertumbuhan ekonomi dan mobilitas sosial, khususnya di wilayah-wilayah perbatasan yang akan menjadi sasaran proyek infrastruktur ke depannya," ujar Bambang.
Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum, akan membina hubungan strategis dan memberikan kesempatan bagi pemerintah pusat maupun daerah, BUMN, para pengembang teknologi, dan layanan terkemuka di sektor swasta, dan investor-investor besar.
"Forum ini telah dirancang khusus untuk menawarkan para investor global dan pemimpin industri yang telah diundang sebuah kesempatan langka untuk bertemu dengan semua otoritas investasi nasional dan kamar dagang terkemuka," ujar Rosan.