Pemerintah Hibahkan Rp 100 Miliar ke Fiji, Prabowo Dinilai Gunakan Strategi Diplomasi untuk Isu Papua

Sukabumiupdate.com
Senin 28 Apr 2025, 11:31 WIB
Presiden Prabowo Subianto menyambut hangat PM Fiji, Sitiveni Rabuka, di Istana Merdeka. Kunjungan ini menandai hubungan diplomatik yang kuat dan upaya Prabowo memperkuat dukungan soal Papua di forum internasional. (Sumber : Instagram/@prabowo)

Presiden Prabowo Subianto menyambut hangat PM Fiji, Sitiveni Rabuka, di Istana Merdeka. Kunjungan ini menandai hubungan diplomatik yang kuat dan upaya Prabowo memperkuat dukungan soal Papua di forum internasional. (Sumber : Instagram/@prabowo)

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Indonesia memberikan dana hibah sebesar 6 juta dolar AS atau sekitar Rp 100 miliar kepada Pemerintah Fiji pada April 2025. Langkah ini dinilai sejumlah pihak sebagai bagian dari strategi diplomasi Presiden Prabowo Subianto untuk mengamankan dukungan internasional terkait isu Papua.

Pengamat kebijakan publik dari PH&H Public Policy Interest Group, Agus Pambagio, menilai pemberian dana hibah ini erat kaitannya dengan upaya Prabowo meredam dukungan Fiji terhadap gerakan kemerdekaan Papua. "Ada kemungkinan Prabowo ingin Fiji mengurangi dukungannya ke Papua," ujar Agus saat dihubungi pada Ahad, 27 April 2025.

Baca Juga: Jokowi Diutus Presiden Prabowo untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Fiji memang dikenal sebagai salah satu negara yang selama ini berpihak pada aspirasi kemerdekaan Papua. Dukungan Fiji pun tercatat pernah disuarakan secara terbuka oleh Perdana Menteri Sitiveni Rabuka pada Maret 2023 lalu. Karena itu, menurut Agus, Indonesia membutuhkan dukungan Fiji di forum-forum internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Enggak ada di dunia ini dukungan (diberikan) gratis," kata Agus, menekankan bahwa bantuan diplomatik kerap kali beriringan dengan bantuan finansial.

Di sisi lain, Agus menilai pemberian dana hibah antarnegara adalah praktik yang lazim. Anggaran semacam itu biasanya sudah disiapkan di pos hubungan luar negeri. Namun, dari sisi pandangan sosial di masyarakat, jumlah dana yang sangat besar itu tentu memunculkan pertanyaan. "Kalau dari sisi sosial masyarakat, ya pasti mengganggu. Karena uang itu tidak sedikit," katanya.

Baca Juga: Kasus Tewasnya Suporter Indonesia Vs Fiji, Polisi Periksa 2 Saksi

Pertemuan resmi antara Prabowo dan Rabuka berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 24 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, Rabuka menyampaikan rasa terima kasih atas pemberian hibah dari Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa Fiji tidak akan terbebani oleh kewajiban utang karena hibah ini diberikan secara cuma-cuma.

"Tidak perlu terbebani pikiran akan adanya utang. Karena itu, kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia. Kami pastikan bahwa upaya-upaya meneruskan komitmen dan menjalankan komitmen yang telah dibuat oleh para pendahulu anda," ujar Rabuka.

Rabuka menambahkan, pemerintahannya akan terus menghormati kedaulatan Indonesia dan berkomitmen untuk berdiri bersama Indonesia dalam forum-forum internasional, khususnya dalam memperjuangkan kedaulatan di tengah isu Papua.

Baca Juga: Dukung Program Pemerintah, BPJS Ketenagakerjaan & BGN Sepakat Lindungi Seluruh Pekerja di Ekosistem MBG

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa hubungan Indonesia dan Fiji telah terjalin baik sejak pembukaan hubungan diplomatik pada tahun 1974. Ia berkomitmen untuk meneruskan berbagai kesepakatan yang telah dibuat pada pemerintahan sebelumnya.

"Hal yang lalu akan kami teruskan di bawah pemerintah yang saya pimpin. Kami akan menepati semua komitmen dan perjanjian kita dalam waktu yang cepat," kata Prabowo.

Tak hanya itu, Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia akan membantu pembangunan pusat pelatihan pertanian regional di Republik Fiji. Meski tidak merinci bentuk dan jumlah bantuan yang akan diberikan, Prabowo memastikan bahwa bantuan ini akan mulai disalurkan tahun ini.

Sumber : Tempo.co

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini