Modus Curang Pelajar di UTBK 2025, Kamera Kawat Gigi Hingga Alat Komunikasi Kuku

Sukabumiupdate.com
Minggu 27 Apr 2025, 14:19 WIB
Ilustrasi seleksi. (Sumber: Ben Mullins on Unsplash)

Ilustrasi seleksi. (Sumber: Ben Mullins on Unsplash)

SUKABUMIUPDATE.com - Kancing baji hingga kawat gigir berkamera, menjadi modus curang sejumlah oknum pelajar di Indonesia dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UBTK 2025. Proses SNPMB atau Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru tahun 2025 kembali ‘dikotori’ oleh kecurangan yang seharusnya tidak terus berulang.

Banyak sekolah merayakan keberhasilan siswa-siswi mereka menembus perguruan tinggi ternama di Indonesia, pada Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. Dibalik kegembiraan dan perayaan, panitia SNPMB 2025 ungkap fakta miris, masih ditemukan kecurangan yang dilakukan oleh peserta (pelajar).

Ketua Tim Penanggung Jawab SNPMB Eduart Wolok menyebut kecurangan dilakukan dengan memanfaatkan berbagai perangkat dan teknologi canggih. Mulai dari remote desktop, kamera tersembunyi, hingga alat komunikasi yang diselipkan di sepatu dan kuku.

Baca Juga: Izin Sedang Diproses, Klarifikasi Pemilik Proyek Garasi di Waluran Sukabumi

“Modusnya beragam. Ada yang menggunakan hardware, software, hingga kamera tersembunyi. Bahkan ada kamera yang dipasang di ikat pinggang, kancing baju, hingga behel gigi,” kata Eduart dalam konferensi pers secara daring, Jumat, 25 April 2025.

Dilansir dari tempo.co, Menurut Eduart sejak hari pertama UTBK pada 23 April 2025, panitia telah mencatat sembilan kasus kecurangan. Sehari berikutnya, jumlahnya bertambah lima kasus.

Meski angka itu hanya sekitar 0,0071 persen dari total peserta, Eduart ini bukan hal sepele. “Kami mengecam cara-cara seperti ini dan akan mengambil tindakan tegas,” ujar Eduart.

Baca Juga: Diduga Terpeleset, Nelayan Hilang di Perairan Ujunggenteng Sukabumi

Panitia, kata Eduart, telah mengantisipasi potensi kecurangan sejak jauh hari. Namun teknologi yang terus berkembang membuat upaya manipulasi ujian menjadi lebih canggih dan sulit terdeteksi secara kasat mata. Karena itu, ia mendorong seluruh pusat UTBK di perguruan tinggi negeri memperketat pengawasan.

“Penggunaan metal detector saja sekarang tidak cukup. Harus ada SOP tambahan untuk pemeriksaan ruang transit dan barang bawaan peserta,” kata dia.

Mereka yang ketahuan berbuat curang, kata Eduart, akan langsung didiskualifikasi dari seluruh proses seleksi nasional. Tak hanya peserta, pihak internal atau panitia yang terbukti terlibat akan dikenai sanksi tegas.

Baca Juga: Peluru Nyasar Akhiri Hidup Petani Sukabumi, Tangisan Pilu Hingga Pelaku Ditangkap

Eduart menegaskan tidak ada kebocoran soal seperti yang beredar di media sosial. Ia menjelaskan soal UTBK dibuat dalam lebih dari 23 set berbeda dan tidak diunggah ke internet. Jika ada unggahan soal yang tersebar di media sosial, menurut Eduart, hal itu lebih mungkin merupakan hasil jepretan dari dalam ruang ujian dan tidak berlaku untuk sesi lain.

“Tidak ada satu pun soal yang sama antara sesi dan hari yang berbeda. Kalau pun ada soal yang serupa, itu adalah anchor untuk penyesuaian standar antarsesi,” kata dia.

Dia mengatakan isu kecurangan ini mencuat sejak hari pertama pelaksanaan UTBK 2025. Eduart juga mengetahui perbincangan warganet ramai mengenai soal yang disebut-sebut bocor dan dijual secara daring.

Baca Juga: Persikabumi Tergabung di Grup X Babak 32 Besar Liga 4 Nasional 2024/2025

Namun hingga saat ini, SNPMB memastikan sistem seleksi masih berjalan dengan integritas dan keamanan tinggi. Panitia pun membuka pintu kerja sama dengan aparat penegak hukum bila ada indikasi pidana. “Kami tidak akan menoleransi sekecil apa pun bentuk kecurangan,” ucap Eduart.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini