Hotman Paris Kritik Ahok soal Korupsi Pertamina: Kenapa Baru Bicara Sekarang?

Sukabumiupdate.com
Senin 03 Mar 2025, 14:37 WIB
Hotman Paris menyoroti peran Ahok dalam kasus korupsi Pertamina, menegaskan bahwa sebagai komisaris utama, Ahok memiliki wewenang untuk bertindak tegas sebelum kasus ini mencuat. (Sumber : Instagram/@hotmanparisofficial)

Hotman Paris menyoroti peran Ahok dalam kasus korupsi Pertamina, menegaskan bahwa sebagai komisaris utama, Ahok memiliki wewenang untuk bertindak tegas sebelum kasus ini mencuat. (Sumber : Instagram/@hotmanparisofficial)

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina terus menjadi sorotan publik. Kali ini, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea ikut mengomentari pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan Komisaris Utama Pertamina, yang mengaku siap membantu Kejaksaan Agung dengan memberikan data yang dimilikinya, asalkan sidang kasus ini digelar secara terbuka.

Hotman menilai Ahok seharusnya bertindak lebih tegas saat masih menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina. Menurutnya, seorang komisaris utama memiliki kewenangan untuk mendiskors direksi ketika menemukan adanya dugaan pelanggaran, sebelum membawanya ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Baca Juga: Mahfud Md: Kejaksaan Agung Paham Perbedaan Oplosan dan Blending dalam Kasus Korupsi Pertamina

"Seorang komisaris utama berwenang mendiskors direksi untuk sementara sebelum dibawa ke RUPS," ujar Hotman dalam unggahannya pada Minggu (2/3/2025).

Lebih lanjut, Hotman menegaskan bahwa Ahok sebagai komisaris utama sejak 2019 memiliki hak untuk melakukan pemeriksaan internal jika mencurigai adanya pelanggaran. Apalagi, kasus dugaan penyimpangan dalam tata kelola minyak mentah terjadi saat Ahok masih menjabat.

"Seorang komisaris berhak melakukan pemeriksaan apabila ada indikasi pelanggaran. Apalagi jika menyangkut dugaan mega permainan campur bensin di Pertamina. Tapi, apa yang terjadi?" sindirnya.

Baca Juga: Digigit Berang-Berang, Hotman Paris Dilarikan ke Rumah Sakit di Singapura

Hotman menyayangkan keputusan Ahok yang memilih mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama Pertamina pada 2024 tanpa mengungkap adanya permasalahan serius. Ia juga menyoroti bahwa saat pengunduran diri, Ahok tidak memberikan keluhan terkait dugaan korupsi yang kini menjadi perbincangan.

"Waktu dia mengundurkan diri tidak ada keluhan apapun. Tidak ada alasan takut, kalau kau takut berarti pengecut. Malah langsung pindah mendukung 03, cuma bernasib sial," lanjut Hotman.

Kini, menurut Hotman, Ahok justru ikut berbicara lantang soal kasus korupsi ini seolah-olah dirinya adalah pahlawan. Padahal, selama bertahun-tahun menjabat sebagai komisaris utama, Ahok memiliki wewenang yang cukup besar untuk menindak dugaan pelanggaran tersebut.

"Sekarang kau cuap-cuap seolah kau manusia suci. Tapi waktu kau mundur, kau dengan tenang mengambil uang bonus miliaran dan gaji komisaris. Tidak ada satu pun keluhan," kritiknya.

Baca Juga: Buntut Kasus Pertamax Oplosan, SPBU Non Pertamina di Sukabumi Mendadak Ramai Pembeli

Hotman Paris pun menyarankan agar Ahok lebih baik diam daripada bersikap seolah pahlawan yang baru berani berbicara setelah kasus ini mencuat ke publik.

"Saya mengutuk korupsi tersebut, tapi kalau ada orang yang cuap-cuap bilang 'kalau itu dulu aku pasti beres', mendingan kau diam. Kewenangan kau sebagai komisaris seharusnya bisa memecat sementara direksi, jadi nggak usah kau cuap-cuap sekarang," tegasnya.

Kasus ini masih terus bergulir, dan publik menantikan bagaimana Kejaksaan Agung menangani perkara dugaan korupsi di Pertamina. Sementara itu, perdebatan mengenai peran Ahok dalam kasus ini masih menjadi sorotan berbagai pihak

Sumber : Suara.com

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini