Kemendiktisaintek Upayakan Anggaran Tunjangan Dosen dan Beasiswa Tak Terdampak Pemangkasan

Jumat 14 Februari 2025, 19:22 WIB
Satryo Soemantro Brodjonegoro berbicara di rapat Komisi X DPR terkait anggaran pendidikan tinggi tahun 2025. (Sumber : Youtube/@tvrparlemen)

Satryo Soemantro Brodjonegoro berbicara di rapat Komisi X DPR terkait anggaran pendidikan tinggi tahun 2025. (Sumber : Youtube/@tvrparlemen)

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah tengah melakukan efisiensi besar-besaran dalam APBN 2025, termasuk pemangkasan anggaran di berbagai kementerian. Namun, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menegaskan bahwa anggaran untuk tunjangan dosen dan beasiswa akan diupayakan agar tidak terkena dampak pemangkasan. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantro Brodjonegoro, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan rekonstruksi anggaran dan akan mengusulkan agar anggaran untuk komponen non-efisiensi tetap utuh.

Satryo menjelaskan bahwa sebagian besar anggaran Kemendiktisaintek bersifat "numpang lewat", artinya dana tersebut langsung dialokasikan ke perguruan tinggi dan mahasiswa penerima manfaat. Kurang dari 10 persen dari total anggaran yang ada dikelola langsung oleh Kemendiktisaintek, sehingga pemangkasan anggaran terhadap sektor ini dinilai tidak efektif dan bisa berdampak pada keberlanjutan pendidikan tinggi.

"Artinya, kalau (anggaran) yang disampaikan langsung kepada perguruan tinggi, atau mahasiswa, atau dosen, itu sangat tidak mungkin dilakukan efisiensi," ujar Satryo dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR pada Rabu, 12 Februari 2025.

Baca Juga: Dampak Efisiensi Anggaran, BKN Ajak ASN Kerja Diluar Kantor 2 Hari Seminggu

Komponen yang Akan Dipertahankan

Beberapa komponen dalam anggaran Kemendiktisaintek yang diupayakan agar tidak terkena pemangkasan antara lain:

  • Gaji dan tunjangan pegawai, termasuk tunjangan dosen non-PNS.

  • Bantuan sosial berupa beasiswa, termasuk:

    • Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K)

    • Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI)

    • Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK)

    • Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB)

    • Beasiswa dosen dan tenaga kependidikan dalam dan luar negeri

Satryo menegaskan bahwa semua komponen tersebut tidak boleh mengalami pemangkasan karena bersifat fundamental bagi keberlangsungan pendidikan tinggi.

Baca Juga: Dampak Efisiensi Anggaran, DPRD Temukan Usulan Pembangunan di Sukabumi Banyak Terpangkas

Pemangkasan yang Diinstruksikan dan Usulan Alternatif

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam APBN, Ditjen Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan meminta agar dana untuk pos non-efisiensi dikurangi sebesar 7 persen, atau senilai Rp 2,108 triliun. Ini mengakibatkan pagu awal anggaran Kemendiktisaintek yang semula Rp 31,645 triliun berkurang menjadi Rp 29,537 triliun.

DJA Kemenkeu juga meminta pemangkasan pada beberapa pos beasiswa, seperti:

  • KIP-K: Dipotong Rp 1,31 triliun (9% dari total pagu program).

  • Beasiswa KNB: Dipotong Rp 21,337 miliar (25% dari total pagu Rp 85,348 miliar).

  • Beasiswa ADIK dan BPI: Dipotong masing-masing 10% dari pagu awal.

  • Beasiswa dosen dan tenaga kependidikan: Dipotong 25% dari total pagu awal.

Melihat potensi dampak besar terhadap pendidikan tinggi, Satryo berencana mengajukan revisi anggaran dengan usulan 0 persen pemangkasan pada komponen non-efisiensi. Ia berharap dalam rapat selanjutnya dengan Kementerian Keuangan, anggaran untuk gaji, tunjangan, dan beasiswa dapat kembali ke pagu awal sebesar Rp 31,645 triliun.

Baca Juga: Istana Pastikan Layanan Pendidikan Tak Terdampak Pemangkasan Anggaran, Tapi Ada Tantangan Baru

Konteks Pemangkasan Anggaran Nasional

Kemendiktisaintek sendiri menjadi salah satu kementerian yang terkena pemangkasan besar, yaitu sebesar Rp 22,5 triliun dari total pagu anggaran Rp 57,6 triliun pada tahun 2025. Pemangkasan ini merupakan bagian dari kebijakan penghematan nasional yang ditetapkan melalui Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025, dengan target efisiensi belanja kementerian/lembaga hingga Rp 306,6 triliun.

Meskipun ada kebijakan pemangkasan anggaran, Kemendiktisaintek tetap berusaha agar sektor pendidikan tinggi tidak terdampak. Upaya rekonstruksi anggaran dan negosiasi dengan Kementerian Keuangan menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa gaji dosen, tunjangan pegawai, serta beasiswa bagi mahasiswa tetap berjalan tanpa kendala.

Keputusan akhir terkait anggaran ini masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut. Oleh karena itu, semua pemangku kepentingan di sektor pendidikan diharapkan tetap mengawal kebijakan ini agar akses pendidikan tinggi di Indonesia tetap terjamin bagi semua kalangan.

Sumber : Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Jawa Barat15 Februari 2025, 13:39 WIB

Sekretaris Komisi V DPRD Jabar Jaenudin Bahas Perda Pesantren di Cimangkok Sukabumi

Agenda ini dihadiri oleh tokoh masyarakat.
Muhammad Jaenudin melaksanakan penyebarluasan Perda tentang Pesantren di Aula Desa Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jumat, 14 Februari 2025. | Foto: DPRD Provinsi Jabar
Sehat15 Februari 2025, 13:00 WIB

Minuman Sehat dari Bonteng, Ini 9 Manfaat Infused Water Mentimun untuk Kesehatan!

Minum Infused Water Mentimun secara rutin memiliki banyak manfaat kesehatan yang luar biasa.
Minuman Sehat dari Bonteng, Ini Sederet Manfaat Infused Water Mentimun untuk Kesehatan! (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel15 Februari 2025, 12:00 WIB

Pesona Wisata Curug Sawer Manglid Cidahu vs Curug Sawer Situgunung Sukabumi

Serupa Tapi Tak Sama, Yuk Intip Pesona Wisata Curug Sawer Cidahu dan Curug Sawer Situgunung Sukabumi!
Wisata Air Terjun Sukabumi: Curug Sawer Manglid Cidahu (kiri) vs Curug Sawer Situ Gunung (kanan). Ist
Sukabumi15 Februari 2025, 11:27 WIB

Polisi Jelaskan Kronologi Penangkapan Maling Motor di Ciracap Sukabumi

Kejadian ditangkapnya terduga pelaku berawal saat korban menghubungi saksi.
(Ilustrasi) Salah satu terduga pelaku curanmor di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, ditangkap. | Foto: Pixabay
Sehat15 Februari 2025, 11:15 WIB

Hati-Hati! Zoonosis Kucing yang Bisa Menular ke Manusia

Kucing adalah hewan peliharaan yang sangat digemari banyak orang karena sifatnya yang lucu dan menggemaskan. Namun, selain memberikan kebahagiaan, kucing juga dapat membawa risiko kesehatan, terutama terkait dengan penyakit zoonosis.
Hewan Peliharaan, Zoonosis Kucing yang Bisa Menular ke Manusia (Sumber : Freepik)
Bola15 Februari 2025, 11:00 WIB

Prediksi Madura United vs Dewa United di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Madura United vs Dewa United akan berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu, 15 Februari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Madura United vs Dewa United. Foto: IG/@maduraunited.fc/@dewaunitedfc
Arena15 Februari 2025, 10:51 WIB

Cek Daftar Juaranya! Turnamen ASN E-sport Mobile Legends Pemkot Sukabumi

Turnamen ini diikuti oleh 35 tim yang berasal dari berbagai perangkat daerah.
Tim BPKPD Kota Sukabumi menjuarai Turnamen ASN E-sport Mobile Legends pada 13 Februari 2025 di Gedung Juang 45. | Foto: Website Kota Sukabumi
Sukabumi15 Februari 2025, 10:31 WIB

Sukabumi Darurat Pencabulan! 5 Pelaku Orang Dekat Ditangkap, Korban Masih di Bawah Umur

Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak.
Para pelaku dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Sukabumi pada Jumat, 14 Februari 2025. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Life15 Februari 2025, 10:00 WIB

10 Ciri Orang Cerdas Secara Emosional, Apa Kamu Termasuk?

Orang cerdas secara emosional mampu memahami dan merespons emosi orang lain dengan baik.
Ilustrasi. Ciri Orang Cerdas Secara Emosional (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi15 Februari 2025, 09:52 WIB

Dua Korban Terakhir Dimakamkan, 7 Warga Sukabumi Tewas dalam Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi

Enam korban telah teridentifikasi lebih dulu.
Makam Jamaludin (51 tahun) di TPU Cipiring, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (15/2/2025). | Foto: Istimewa