SUKABUMIUPDATE.com - Deddy Corbuzier kembali menjadi sorotan publik setelah diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsuddin di bidang komunikasi sosial dan publik. Keputusan ini diumumkan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada Selasa, 11 Februari 2025.
Alasan Pengangkatan Deddy Corbuzier
Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan, Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas, menjelaskan bahwa pemilihan Deddy sebagai staf khusus didasarkan pada pengaruh luasnya di media, termasuk media sosial, serta keahliannya dalam komunikasi publik.
"Deddy Corbuzier memiliki kapasitas sebagai pakar komunikasi publik. Ia juga memiliki jaringan yang luas serta kemampuan menyampaikan pesan dengan efektif kepada masyarakat," ujar Frega dalam keterangannya.
Dengan posisi barunya, Deddy diharapkan dapat membantu memperkuat literasi pertahanan serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program bela negara.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Dilantik jadi Staf Khusus Menteri Pertahan, Berapa Gajinya?
Dilantik Bersama Staf Khusus Lainnya
Dalam pelantikan di kantor Kemenhan, selain Deddy Corbuzier, Menhan Sjafrie Sjamsuddin juga melantik empat staf khusus lainnya serta satu asisten khusus, yakni:
-
Lenis Kogoya – Staf Khusus Bidang Kedaulatan Negara
-
Kris Wijoyo Soepandji – Staf Khusus Bidang Tata Negara
-
Mayor Jenderal (Purn.) Sudrajat – Staf Khusus Bidang Diplomasi Pertahanan
-
Indra Irawan – Staf Khusus Bidang Ekonomi Pertahanan
-
Sylvia Efi Widyantari Sumarlin – Asisten Khusus Bidang Keamanan Siber
Baca Juga: Deddy Corbuzier Dilantik Jadi Stafsus Menhan, Pernah Viral Soal MBG
Kontroversi yang Mengiringi Pengangkatan Deddy
Meskipun dipercaya sebagai staf khusus Menhan, Deddy Corbuzier tak lepas dari kontroversi. Sebelumnya, ia sempat mendapat kritik keras terkait pernyataannya mengenai program Makan Bergizi Gratis dari pemerintah.
Dalam unggahan videonya pada 17 Januari 2025, Deddy menanggapi keluhan anak-anak soal rasa makanan yang diberikan pemerintah dengan pernyataan "Kurang enak kepala lu pea."
Pernyataan ini mendapat tanggapan dari Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah, yang menilai bahwa respons Deddy bisa berdampak negatif pada psikologis anak-anak.
“Tentu ini sebuah kekerasan psikologis bagi anak-anak yang disebut seperti itu. Anak-anak bisa merasa tertekan dan takut mengungkapkan pendapatnya,” ujar Maryati.
Selain itu, pengangkatan Deddy sebagai Letnan Kolonel (Letkol) Tituler oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga sempat menuai pro dan kontra. Pakar militer Connie Rahakundini Bakrie mempertanyakan urgensi pemberian pangkat tersebut.
"Yang perlu dipertanyakan adalah pangkat Letkol Deddy Corbuzier itu dalam konteks apa? Apa urgensinya?" kata Connie. Ia juga menyoroti fakta bahwa banyak perwira dengan kualifikasi komando lebih layak untuk menduduki pangkat tersebut.
Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Pangan Kemenhan, Ayep Zaki Apresiasi Budidaya Stevia
Deddy Corbuzier dikenal sebagai figur yang kerap mendukung kebijakan pemerintah melalui platform medianya. Acara podcastnya, "Close The Door", kerap mengundang tokoh-tokoh penting, termasuk pejabat negara dan tokoh militer.
Dengan perannya yang baru di Kemenhan, apakah Deddy Corbuzier akan mampu memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat komunikasi pertahanan dan bela negara? Ataukah kontroversi yang menyertainya justru akan menjadi tantangan tersendiri?
Sumber : Tempo.co