BRIN: Potensi Megathrust Selatan Jawa Bisa Picu Tsunami Sebesar di Aceh 2004 Lalu

Senin 06 Januari 2025, 08:12 WIB
Ilustrasi. Potensi megathrust dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami. (Sumber : Freepik/@freepik)

Ilustrasi. Potensi megathrust dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami. (Sumber : Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana yang dapat muncul sewaktu-waktu. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Nuraini Rahma Hanifa.

Rahma menggarisbawahi bahwa Gempa Megathrust di selatan Jawa berpotensi terjadi dan bisa memicu tsunami sebesar yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu. Oleh karena itu, penting bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk memperhatikan dan memitigasi risiko bencana dengan hati-hati.

Rahma mengungkapkan bahwa hasil risetnya menunjukkan segmen megathrust di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda, memiliki energi tektonik yang besar dan berpotensi menghasilkan gempa dengan kekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1.

“Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” ungkap Rahma usai menghadiri acara peringatan 20 tahun tsunami aceh, Banda Aceh, Kamis (26/12/2024).

Baca Juga: Sukabumi Ring of Fire, Daerah Cincin Api Gunung Gede dan Salak yang Rawan Gempa

Berdasarkan hasil simulasi BRIN bersama para peneliti dari berbagai institusi, apabila tsunami terjadi, ketinggian gelombang di pesisir selatan Jawa dapat mencapai 20 meter, di Selat Sunda antara 3 hingga 15 meter, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta. Penelitian BRIN ini juga mengungkapkan bahwa kejadian serupa pernah terjadi dalam sejarah, seperti tsunami Pangandaran tahun 2006 yang dipicu oleh longsor laut di dekat Nusa Kambangan.

“Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya,” tambahnya, seperti dikutip dari laman brin.go.id, Senin (6/12/2025).

Maka dari itu, BRIN menyoroti pentingnya mitigasi bencana melalui pendekatan struktural dan non-struktural. Pendekatan struktural mencakup pembangunan tanggul tsunami, pemecah ombak, dan penataan ruang pesisir dengan mempertimbangkan jarak aman 250 meter dari pantai.

“Pembangunan hutan pesisir atau vegetasi alami seperti pandan laut dan mangrove juga menjadi solusi berbasis ekosistem untuk meredam energi gelombang tsunami,” jelas Rahma.

Di sisi lain, pendekatan non-struktural melibatkan edukasi masyarakat tentang mitigasi bencana, pelatihan evakuasi, serta penyediaan jalur dan lokasi evakuasi yang memadai. Rahma menekankan pentingnya masyarakat memahami potensi bahaya tsunami, sistem peringatan dini, dan respons cepat terhadap ancaman.

Untuk daerah perkotaan seperti Jakarta, yang padat penduduk dan rentan terhadap amplifikasi goncangan, mitigasi gempa melibatkan penguatan struktur bangunan (retrofitting).

“Retrofitting sangat penting, terutama untuk bangunan di kawasan padat penduduk, karena goncangan kuat berpotensi menyebabkan kerusakan masif dan korban jiwa,” ungkap Rahma.

Kemudian di kawasan industri seperti Cilegon Banten, potensi gempa dapat memicu kebakaran akibat kebocoran bahan bakar atau bahan kimia di pabrik-pabrik besar. Ini menjadi secondary hazard yang perlu diantisipasi dengan standar keamanan yang ketat.

Baca Juga: Gempa 1975 di Sukabumi: Hancurkan Ribuan Rumah Hingga Terjadi Letusan Gunung

Rahma menjelaskan bahwa penelitian paleotsunami menunjukkan gempa megathrust di selatan Jawa memiliki periode ulang sekitar 400-600 tahun. Dengan kejadian terakhir pada 1699, energi yang tersimpan kini telah mencapai titik kritis.

“Bencana seperti tsunami Aceh mengajarkan kita bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi bencana adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa,” tegas peneliti BRIN itu.

Sebagai bentuk mitigasi, BRIN bekerja sama dengan KKP, BMKG, dan institusi terkait lainnya untuk memperkuat sistem peringatan dini tsunami, khususnya di Selat Sunda dan selatan Jawa, termasuk pemasangan sensor deteksi perubahan muka air laut.

Menurut Rahma, dengan riset dan teknologi, mitigasi bencana diharapkan lebih sistematis dan efektif. Meskipun tidak bisa memprediksi gempa, persiapan, edukasi, dan kolaborasi adalah kunci untuk mengurangi risiko bencana alam.

Dengan langkah mitigasi yang komprehensif, Indonesia diharapkan siap menghadapi gempa megathrust dan tsunami di masa depan, serta meminimalkan dampak kerusakan dan kerugian.

Sumber: BRIN

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi07 Januari 2025, 21:11 WIB

Baru 26 Sekolah Dapat Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Sukabumi, Ini Harapan Disdik

Berikut daftar nama sekolah di Kabupaten Sukabumi yang sudah menerima program Makan Bergizi Gratis.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat meninjau simulasi Program Makan Bergizi Gratis di MA Himmatussalam, Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu. (Sumber Foto: Instagram)
Life07 Januari 2025, 20:30 WIB

Bunda, Simak 5 Cara Efektif Membantu Anak Tumbuh Cerdas Sejak Kecil

Dengan usaha yang konsisten dan penuh kasih sayang, Anda dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang cerdas, percaya diri, dan siap menghadapi masa depan. Mari mulai dari langkah kecil untuk membangun masa depan yang cerah bagi si kecil.
Ilustrasi cara efektif membantu anak tumbuh cerdas ( Sumber : Freepik/@jcomp )
Life07 Januari 2025, 20:00 WIB

Si Jagur, Meriam dengan Simbol Jempol Kejepit yang Konon Memiliki Kekuatan Mistis

Meriam Si Jagur adalah salah satu artefak bersejarah yang sangat terkenal dan menjadi ikon Kota Tua Jakarta.
Meriam Si Jagur adalah salah satu artefak bersejarah yang sangat terkenal dan menjadi ikon Kota Tua Jakarta. (Sumber : Kemendikbud).
Life07 Januari 2025, 19:30 WIB

7 Tanda Anak Memiliki Kecerdasan di Atas Rata-Rata Menurut Psikolog

Dengan bimbingan dan lingkungan yang positif, setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh menjadi individu yang luar biasa sesuai dengan bakat dan kecerdasannya.
Ilustrasi anak cerdas ( Sumber : pexels.com/@Amina Filkins )
Entertainment07 Januari 2025, 19:30 WIB

Sukses dengan lagu POWER, G-Dragon Bakal Rilis Full Album Februari 2025

Sukses dengan lagu POWER, G-Dragon BIGBANG dikabarkan tengah mempersiapkan full album baru yang bakal dirilis pada bulan Februari 2025.
Sukses dengan lagu POWER, G-Dragon Bakal Rilis Full Album Februari 2025 (Sumber : X/@soompi)
Sukabumi07 Januari 2025, 19:26 WIB

UPTD Pertanian Cicurug Sukabumi Dorong Petani Menuju Swasembada Pangan 2025

Kepala UPTD Pertanian Wilayah III Cicurug, Hasari, menyatakan mendukung penuh keputusan pemerintah untuk tidak mengimpor beras, jagung, gula, dan garam pada tahun 2025.
Hasari, Kepala UPTD Pertanian Wilayah III Cicurug Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan07 Januari 2025, 19:11 WIB

Warga Sukabumi Wajib Tahu, Aturan Baru Pemilik Kendaraan Kini Dikenakan Opsen Pajak

Warga Sukabumi harus mempersiapkan diri dengan kebijakan baru terkait opsen pajak kendaraan yang mulai berlaku pada Minggu, 5 Januari 2024. Kebijakan ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
Warga Sukabumi harus mempersiapkan diri dengan kebijakan baru terkait opsen pajak kendaraan yang mulai berlaku pada Minggu, 5 Januari 2024. | Foto: Istimewa
Sehat07 Januari 2025, 19:00 WIB

Mengenal Cleft Lip, Kondisi Cacat Lahir Saat Janin Berkembang di Rahim

Penyebab Cleft Lip bisa berupa faktor genetik, faktor lingkungan
Cleft lip bisa berupa celah kecil atau celah besar yang mencapai hidung. (Sumber : IG/@sentiments4d.ultrasoundstudio)
Jawa Barat07 Januari 2025, 18:11 WIB

Jabar Komitmen Terapkan Pendekatan Belajar Deep Learning

Pemprov Jabar akan terus memantau penerapan Deep Learning ke semua sekolah.
Sekda Jabar Herman Suryatman saat monitoring penerapan pendekatan belajar Deep Learning di SMA Negeri Situraja, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, Senin (6/1/2025). (Sumber Foto: Humas Jabar)
Life07 Januari 2025, 18:00 WIB

Ustadz Adi Hidayat Bocorkan Amalan Spesial Percepat Terkabulnya Doa

Ustadz Adi Hidayat bagikan tips amalan-amalan khusus agar doa cepat dikabulkan Allah SWT.
Ustadz Adi Hidayat bagikan tips amalan-amalan khusus agar doa cepat dikabulkan Allah SWT.(Sumber : Youtube/@Adi_Hidayat_Official)