SUKABUMIUPDATE.com - Dunia pers Indonesia berduka dengan berpulangnya Atmakusumah Astraatmadja, hari ini Kamis, 2 Januari 2025 siang. kabar duka tersebut beredar dalam jejaring media perpesanan khususnya di kalangan jurnalis.
“Mau mengabarkan bahwa Pak Atmakusumah Astraatmadja telah berpulang dengan damai pada hari ini 2 Januari 2025 pukul 13:05 WIB. Mohon doakan semoga Pak Atma mendapatkan tempat terbaik,” tulis dari akademisi Universitas Multimedia Nusantara sekaligus akademisi jurnalistik, Ignatius Haryanto dalam pesan yang beredar di grup WhatsApp seperti dikutip tempo.co.
Menggutip wikipedia, Atmakusumah Astraatmadja yang merupakan kelahiran Labuan, Banten, 20 Oktober 1938 ini dikenal sebagai wartawan Indonesia Raya pada era 1960-an. Ia merupakan tokoh aktivis kebebasan pers.
Almarhum juga merupakan salah satu pelopor Undang-undang Pers Tahun 1999. Pada 2000 hingga 2003, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pers.
Baca Juga: Indeks Kemerdekaan Pers 2024 Turun, Ancaman Kebebasan Jurnalis Terus Terjadi
Sepanjang hidupnya, Atmakusumah yang pernah jadi pengajar tetap di Lembaga Pers Doktor Sutomo (LPDS), dan menjadi jurnalis di Kantor Berita ANTARA, Pers Biro Indonesia, pernah memandu berita di Radio Australia, Radio Deutsche Welle Jerman, dan RRI.
Atmakusumah Astraatmadja adalah pemenang Penghargaan Ramon Magsaysay Tahun 2000 untuk Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif, yang disampaikan oleh The Ramon Magsaysay Award Foundation di Manila pada 31 Agustus 2000 untuk perannya dalam meletakkan fondasi profesional dan kelembagaan bagi era baru kemerdekaan pers di Indonesia.
Atmakusumah juga memperoleh Penghargaan Kebebasan Pers 2008 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) karena dinilai menunjukkan dedikasi dan komitmennya dalam memperjuangkan pers di Indonesia dan Lifetime Achievement dalam Anugerah Dewan Pers 2023 atas pengabdian dan jasanya kepada dunia pers.
Sebagai penulis dan kolumnis, tulisan-tulisannya dimuat antara lain di harian Kompas, Sinar Harapan, The Jakarta Post, Republika, Suara Karya; majalah Tempo, D & R (Demokrasi & Reformasi), Prisma, Optimis, Femina, X-tra, Intisari, Editor, Forum Keadilan, Independen Watch, Trust; surat kabar mingguan edisi akhir pekan Media Indonesia Minggu, Bisnis Indonesia Minggu; media Internet Tempo Interaktif (Jakarta), dan majalah Reflexie (Den Haag, Nederland).
Selama 30 tahun terakhir ia berbicara pada seminar dan lokakarya tentang jurnalisme serta kebebasan pers dan berekspresi di sekira 40 kota besar dan kecil di Indonesia.