Proyeksi 2025, Slamet Bahas Penguatan Sub Sektor Peternakan untuk Kedaulatan Pangan Nasional

Kamis 02 Januari 2025, 09:44 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet. | Foto: PKS

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet. | Foto: PKS

SUKABUMIUPDATE.com - Memasuki 2025, isu kedaulatan pangan kembali menjadi perhatian utama di tengah ancaman krisis pangan global. Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) drh Slamet menegaskan pentingnya penguatan sub sektor peternakan sebagai salah satu pilar utama dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

“Sub sektor peternakan sering kali kurang mendapatkan perhatian dalam kebijakan pangan, padahal potensinya sangat besar. Produk-produk peternakan seperti daging, susu, dan unggas, memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi partai pada Rabu, 1 Januari 2025, dikutip sukabumiupdate.com.

Indonesia, kata Slamet, memiliki potensi besar dalam sub sektor peternakan, dengan populasi ternak yang melimpah di berbagai daerah. Namun perhatian terhadap infrastruktur, pembinaan peternak, dan pengembangan teknologi peternakan modern masih belum optimal. Akibatnya, ketergantungan pada impor produk peternakan seperti daging sapi, susu, dan bahan baku pakan, masih cukup tinggi.

“Kita harus mulai membangun kemandirian di sektor peternakan. Ini tidak hanya soal mengurangi impor, tetapi juga memperkuat industri lokal agar lebih kompetitif di pasar domestik maupun internasional,” kata legislator Senayan asal daerah pemilihan Sukabumi ini.

Baca Juga: Soroti Alih Fungsi 3 Juta Hektare Sawah, Drh Slamet Ingatkan Soal Swasembada Pangan

Tantangan dan Ancaman

Tantangan besar yang dihadapi sub sektor peternakan mencakup ancaman krisis pangan global dan penyakit ternak. Ketergantungan pada impor bahan baku pakan membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga di pasar internasional.

Selain itu, ancaman penyakit seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) serta bovine viral diarrhea (BVD) menjadi hambatan serius bagi produktivitas peternakan nasional. Penyakit ini tidak hanya menurunkan hasil produksi, tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang besar.

“Kita perlu memperkuat sistem kesehatan hewan nasional dengan langkah bio sekuriti yang ketat. Penanganan penyakit ternak harus menjadi prioritas agar produktivitas dan kualitas hasil peternakan tetap terjaga,” jelasnya.

Penguatan Peternakan Lokal

Untuk mempercepat kedaulatan pangan, Slamet mengusulkan langkah-langkah strategis dalam penguatan sub sektor peternakan, antara lain: Revitalisasi Infrastruktur Peternakan dengan cara Meningkatkan akses terhadap fasilitas produksi, distribusi, dan pengolahan hasil peternakan. Kemudian Kemandirian Pakan melalui pengembangan bahan baku pakan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada impor.

“Selanjutnya Pengembangan Produk Olahan dengan Mendorong diversifikasi produk peternakan seperti keju, yoghurt, dan daging olahan untuk meningkatkan nilai tambah. Dan terakhir yang tidak kalah penting adalah Peningkatan Kapasitas Peternak Melalui pelatihan, akses pembiayaan, dan adopsi teknologi modern,” ujarnya.

Slamet menegaskan bahwa kedaulatan pangan bukan hanya soal memenuhi kebutuhan pangan, namun juga menjaga keberlanjutan bagi generasi mendatang. Sub sektor peternakan harus menjadi perhatian serius dalam perencanaan kebijakan pangan nasional.

“Penguatan sub sektor peternakan adalah langkah strategis untuk menjamin ketersediaan pangan berkualitas tinggi yang mendukung kesehatan masyarakat, sekaligus membangun ketahanan ekonomi nasional,” kata dia. (ADV)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat09 Januari 2025, 08:00 WIB

Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Beda dengan COVID-19

Berbeda dengan COVID-19, HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.
Ilustrasi. Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Beda dengan COVID-19 (Sumber : Pexels/CDC)
Food & Travel09 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Getuk Goreng Sokaraja, Makanan Tradisional Manis yang Terbuat dari Singkong

Getuk Goreng sering disajikan sebagai camilan atau oleh-oleh khas daerah Sokaraja Banyumas.
Ilustrasi. Getuk Goreng Sokaraja, Makanan Tradisional Manis yang Terbuat dari Singkong (Sumber : Freepik/@jcomp)
Science09 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 9 Januari 2025, Waspada Hujan Sejak Pagi Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 9 Januari 2025.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 9 Januari 2025. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi09 Januari 2025, 01:21 WIB

Jembatan Putus, Pelajar di Sukabumi Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai ke Sekolah

Jembatan Bojongkoneng terputus karena banjir bandang, pelajar di Waluran Sukabumi nekat bertaruh nyawa menerjang sungai demi ke sekolah.
Potret pelajar di Waluran Sukabumi yang menyeberangi sungai demi ke sekolah akibat jembatan putus. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Januari 2025, 23:55 WIB

Sidang Perdana Sengketa Pilbup Sukabumi di MK: Dugaan Penggelembungan Suara 469 TPS

Dugaan penggelembungan suara menjadi salah satu dalil permohonan yang disampaikan Kuasa Hukum Iyos-Zainul dalam sidang perdana sengketa hasil Pilkada di MK.
Tim hukum paslon Iyos-Zainul dalam sidang perdana sengketa Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 di MK. (Sumber : MK)
Entertainment08 Januari 2025, 22:24 WIB

Komedian Qomar Meninggal Dunia, Punya Riwayat Kanker Usus Besar

Rencananya, jenazah Qomar akan dimakamkan di TPU Carang Pulang, Kabupaten Tangerang.
Komedian dan politisi, Abah Qomar. (Sumber : Instagram)
Sukabumi08 Januari 2025, 22:02 WIB

Disperkim Jelaskan Prioritas Penerima Bantuan Riksa, Huntap Korban Bencana Sukabumi

Disperkim Kabupaten Sukabumi juga menjelaskan spesifikasi rumah Riksa, hunian tetap bantuan BNPB bagi korban bencana.
Rumah Riksa Dadang, warga Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang terdampak Bencana. (Sumber Foto: BNPB)
Sukabumi08 Januari 2025, 21:18 WIB

Sebelum Diantar Ojek, Siswa SD Di Warungkiara Sukabumi Tempuh 300 Meter Demi Makan Bergizi Gratis

Akses jalan menuju sekolah yang sulit dilalui kendaraan roda empat menjadi kendala utama. Terlebih lagi, ketika hujan turun, jalan menjadi licin dan semakin sulit dilalui.
Siswa SDN Bungur di Warungkiara Sukabumi tempuh 300 meter untuk ambil makan bergizi gratis | Foto : Istimewa
Sukabumi08 Januari 2025, 20:58 WIB

Diduga Tak Berizin, Aktivitas Tambang Batu Hijau di Cikembar Sukabumi Diprotes Warga

Lokasi tambang galian batu hijau itu berada di Kampung Keramat Jaya, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Aktivitas galian tambang batu hijau di Cikembar Sukabumi yang diprotes warga. (Sumber : Istimewa)
Figur08 Januari 2025, 20:33 WIB

Mengenal Abah Guru Sekumpul, Haul Ke-20 Dihadiri 4,1 Juta Jamaah dari Berbagai Negara

Haul Ke-20 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau yang dikenal dengan Abah Guru Sekumpul, digelar di Mushala Ar-Raudah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada Ahad (5/1/2025)
KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau yang dikenal dengan Abah Guru Sekumpul | Foto : Istimewa