26 Desember 2004: Dua Dekade Tsunami Aceh, Kenangan Duka yang Mendalam

Kamis 26 Desember 2024, 01:09 WIB
Ilustrasi ombak tsunami yang terjadi di Aceh 26 Desember 2004 | Foto : Pixabay

Ilustrasi ombak tsunami yang terjadi di Aceh 26 Desember 2004 | Foto : Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Meskipun telah dua puluh tahun berlalu sejak peristiwa itu, kenangan akan tsunami Aceh masih membekas kuat di benak masyarakat. Bagi banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarga tercinta, rasa kehilangan itu masih terasa hingga saat ini. Waktu seolah tidak dapat menghapus kesedihan dan duka yang mereka rasakan.

Bagi keluarga korban yang telah tiada, kenangan akan saat-saat bersama mereka tetap hidup. Tidak peduli sudah berapa lama peristiwa besar itu berlalu, kenangan tentang orang-orang yang telah hilang dalam bencana itu terus menguat. Foto-foto lama, barang-barang pribadi, dan cerita-cerita masa lalu menjadi pengingat bahwa meski bencana itu datang dengan sekejap, dampaknya berlangsung selamanya.

Mengutip dari tempo, tepat pada 26 Desember 2004 silam, wilayah Aceh dilanda bencana alam tsunami. Setelah 2 dekade berlalu, peristiwa tsunami Aceh ini telah merenggut banyak korban tersebut masih terus meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang. Bagi keluarga yang ditinggalkan, kenangan dengan para korban masih terus ada, tidak peduli telah berapa lama peristiwa besar tersebut berlalu.

Kejadian tsunami Aceh awalnya disebabkan oleh adanya gempa bumi di bawah laut. Titik gempa terletak di sebelah barat perairan Aceh. Gempa tersebut menggetarkan dasar laut di Sumatera bagian barat daya, yakni sekitar 20 bahkan sampai 25 kilometer dari pantai.

Gempa tersebut menjadi salah satu gempa terhebat yang berhasil tercatat selama abad ini. Sejumlah literatur melaporkan bila besaran gempa yang memicu tsunami tersebut berada antara magnitudo 9.1 sampai 9.3. Menurut United States Geological Survey (USGS) adalah 9.1.

Baca Juga: Mitigasi Megathrust dan Tsunami, Cek Fungsi EWS di Laut Sukabumi

Penyebab dari gempa di perairan Aceh tersebut karena muncul patahan antara lempeng benua Eurasia dan lempeng benua Indo-Australia. Patahan dimulai dari perairan barat Aceh hingga menjangkau Laut Andaman. Berdasarkan informasi dari The National Science Foundation, patahan yang terjadi termasuk yang paling parah dan terpanjang dalam sejarah. Selain itu, pusat gempa tergolong dangkal, yaitu di angka 10 kilometer sehingga dampak yang ditimbulkan sangat besar.

Gelombang tsunami dilaporkan menjalar dari pusat gempa hingga mampu meraih pantai Aceh hanya dalam kurun waktu 6 menit. Hal tersebut menyebabkan sepanjang garis pantai hancur hingga Banda Aceh. Tinggi ombak yang tercatat mencapai 20 sampai 30 meter, Dengan kecepatan 800 kilometer per jam, gelombang tsunami langsung menerjang seluruh benda yang menghalangi laju air laut menuju daratan.

Beragam literatur menyebut bila patahan gempa yang terjadi terdiri dari 6 segmen, bahkan ada pula yang menyebut bila patahan terjadi hingga 11 segmen. Dugaan yang muncul bahwa patahan terjadi di sepanjang 1.155 kilometer pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia hingga meruntuhkan 1.200 kilometer dasar laut dalam kurun waktu hanya 8 menit.

Atas terjadinya bencana besar tersebut, ada lebih dari 160 ribu orang dinyatakan meninggal. Beberapa di antaranya adalah guru sebanyak 1148 orang. 289 ribu anak usia sekolah harus kehilangan kesempatan mengenyam bangku pendidikan karena fasilitas sekolah rusak akibat diterjang arus laut. Berdasarkan data dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias (BRR Aceh-Nias), terdapat 93.285 orang yang dinyatakan hilang, 500 ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan sekitar 750 orang harus kehilangan lapangan pekerjaan.

Di provinsi paling barat Indonesia tersebut, ada sebanyak 654 desa yang rusak akibat tsunami. Keluarga yang kehilangan tempat tinggal tercatat ada sekitar 63.977 KK.

Kerugian yang ditimbulkan secara keseluruhan mencapai 97 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Aceh. Dampak tsunami terjadi di banyak wilayah, bahkan luar negeri, Dampak paling besar dialami oleh Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Aceh Jaya. Tsunami bahkan juga menerjang wilayah lain di sisi timur Aceh, seperti Pidie, Bireuen, dan Lhokseumawe.

Peristiwa tsunami Aceh terus menjadi kenangan memilukan bagi semua orang di Indonesia, tidak terkhusus untuk masyarakat Aceh saja. Setelah lamanya waktu berlalu, masyarakat tetap saling bahu-membahu untuk belajar dan berbenah agar dampak buruk yang telah terjadi tidak kembali dirasakan banyak pihak. Proses rekonstruksi dan rehabilitasi pasca tsunami Aceh terus dijalankan. Pendidikan mengenai mitigasi bencana turut disosialisasikan sembari melakukan kilas balik kejadian Tsunami Aceh.

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)