Kacang Hijau Indonesia Ditolak Negara Importir, Slamet Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi

Rabu 18 Desember 2024, 18:04 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat di Gedung Nusantara, Senin, 10 Juni 2024. | Foto: dpr.go.id/Kresno/vel

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat di Gedung Nusantara, Senin, 10 Juni 2024. | Foto: dpr.go.id/Kresno/vel

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) drh Slamet menerima laporan adanya penolakan produk ekspor kacang hijau dari Indonesia oleh beberapa negara.

Laporan itu diterima Slamet dari pengusaha lokal yang menyebut alasan penolakan ini karena terdapat racun pestisida berlebih pada komoditas kacang hijau yang diekspor. Salah satu negara yang menyatakan kebijakan tersebut adalah Thailand.

"Saya memperoleh informasi, sebanyak 40 kontainer kacang hijau dari Indonesia ditolak di Thailand karena mengandung racun pestisida berlebih. Sebab kejadian ini, semua negara importir kacang hijau dari negara kita, mengeluarkan kebijakan serupa, seperti Cina dan India," kata dia kepada wartawan pada Rabu (18/12/2024).

Baca Juga: DPR RI Dorong Polisi Tindak Perusahaan Tambang yang Terbukti Picu Bencana di Sukabumi

Menanggapi situasi ini, legislator Senayan asal daerah pemilihan Sukabumi tersebut meminta pemerintah Indonesia segera mengambil sikap. Slamet mendorong negara menyelidiki apakah penolakan itu murni karena masalah racun pestisida atau ada motif politik dagang internasional.

"Secara internal pemerintah harus berani autokritik dan mengevaluasi kinerja Kementan (Kementerian Pertanian) terkait edukasi menjalankan mekanisme budi daya tanaman yang benar. Lalu Badan Karantina soal kualitas produk, kenapa masalah ini bisa lolos," ujar dia.

"Kemudian Bapanas juga dievaluasi terkait keamanan pangan, khususnya pada Deputi Penganekaragaman dan Keamanan Pangan," tambah Slamet.

Politikus senior PKS ini pun mendesak pemerintah untuk cepat melakukan konfirmasi kepada negara yang bersangkutan, apakah benar produk kacang hijau dari Indonesia terpapar racun pestisida yang berlebih. "Menentukan benar atau tidaknya harus melalui uji laboratorium," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Gaya Hidup18 Desember 2024, 21:15 WIB

Water Birth Dipilih Nikita Willy, Ini 5 Manfaat Metode Melahirkan Alami di Dalam Air

Water birth adalah metode persalinan alami yang memberikan sejumlah manfaat bagi ibu dan bayi, seperti mengurangi rasa sakit, mempercepat proses persalinan, dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi bayi.
Ilustrasi melahirkan dengan metode water birth (Sumber : Instagram/@nikitawillyofficial94)
Film18 Desember 2024, 20:00 WIB

Borong 7 Piala Citra, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Kembali Tayang di Bioskop

Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film kembali tayang di bioskop Indonesia setelah berhasil memborong tujuh piala dalam ajang penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2024.
Borong 7 Piala Citra, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Kembali Tayang di Bioskop (Sumber : Instagram/@sheiladaisha)
Life18 Desember 2024, 19:00 WIB

Gunung Karang: Legenda, Mitos, dan Jejak Sejarah Islam di Banten

Gunung Karang adalah destinasi wisata yang dibalut keindahan alam dan religi.
Gunung Karang adalah destinasi wisata yang dibalut keindahan alam dan religi. (Sumber : Instagram/@@denimaulana95).
Keuangan18 Desember 2024, 18:15 WIB

Elon Musk Orang Pertama di Dunia dengan Kekayaan Lebih dari Rp 6.000 Triliun

Elon Musk menjadi orang terkaya dunia dan sumber kekayaannya yang spektakuler.
Elon Musk menjadi orang terkaya dunia dan sumber kekayaannya yang spektakuler. (Sumber : Instagram/@elonmusk__official__).
Sukabumi18 Desember 2024, 18:10 WIB

Baru dalam 40 Tahun, Sungai Cibuni Meluap 20 Meter Terjang Jembatan Penghubung Sukabumi-Cianjur

Menurut Kades Rambay, Yanto, hujan deras sejak yang berturut-turut pada 2-3 Desember 2024 menyebabkan debit air anak Sungai Cisujen dan Sungai Cibangkoak yang bermuara ke Sungai Cibuni terus meningkat.
Kepala Desa Rambay, Yanto, saat menunjukan jembatan gantung diatas Sungai Cibuni yang putus penghubung Kabupaten Sukabumi, dengan Kabupaten Cianjur | Foto : Ragil Gilang
Nasional18 Desember 2024, 18:04 WIB

Kacang Hijau Indonesia Ditolak Negara Importir, Slamet Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi

Laporan ini diterima dari pengusaha lokal.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS drh Slamet saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat di Gedung Nusantara, Senin, 10 Juni 2024. | Foto: dpr.go.id/Kresno/vel
Life18 Desember 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Agar Segera Dapat Pekerjaan dan Terbebas dari Pengangguran

Selain usaha yang kita lakukan, berdoa merupakan bentuk ikhtiar batin untuk memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mencari pekerjaan.
Membaca doa untuk mendapatkan pekerjaan adalah sebuah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.| Sumber: Freepik.com
Inspirasi18 Desember 2024, 17:48 WIB

Bapenda Sukabumi Borong Penghargaan di Akhir Tahun 2024, Salah Satunya dari Pemprov Jabar

Berikut daftar tiga penghargaan yang diterima Bapenda Kabupaten Sukabumi di akhir tahun 2024.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri saat menerima penghargaan dari Kepala Dinas ESDM Jabar. (Sumber Foto: Istimewa)
Musik18 Desember 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Makna Lagu The Apartment We Won't Niki Zefanya, Lagi Tren di TikTok

Salah satu lagu Niki Zefanya yang tengah menarik perhatian adalah The Apartment We Won't. Apalagi baru-baru ini muncul sebuah tren di aplikasi TikTok yang menggunakan lagu tersebut.
Lirik dan Makna Lagu The Apartment We Won't Niki Zefanya, Lagi Tren di TikTok (Sumber : Youtube | NIKI)
Jawa Barat18 Desember 2024, 16:48 WIB

Anggota DPRD Jabar M. Jaenudin Kembali Sebar Bantuan Kemanusiaan Di Pajampangan

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, kembali memberikan bantuan kemanusiaan untuk warga terdampak bencana alam Kabupaten Sukabumi
Muhammad Jaenudin, S.Ag, MH, Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat saat menyebarkan bantuan kemanusian di Pajampangan  | Foto : Istimewa