SUKABUMIUPDATE.com - Termasuk Sukabumi, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami hujan deras, sambaran petir dan angin kencang dalam sepekan terakhir. BMKG menyebut kondisi cuaca ekstrem ini dipicu fenomena La Nina.
Di Kota Sukabumi, angin kencang pada Selasa petang kemarin 12 November 2024 merusak banyak bangunan di 8 titik. Beberapa hari sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang juga memicu banjir limpasan, longsor dan pohon tumbang.
Dalam "Climate Outlook 2025" atau "Pandangan Iklim 2025, BMKG menjelaskan bahwa La Nina di Indonesia akan terus terjadi hingga awal tahun 2025. Suhu Udara dalam kondisi ini rata-rata mengalami anomali antara +0,3 sampai +0,6 pada Januari - Desember 2025. Wilayah Indonesia yang akan kena dampak suhu anomali antara lain daerah yang terletak di Sumatera Bagian Selatan, Jawa, NTB, dan NTT
La Nina merupakan anomali iklim global yang ditandai dengan keadaan suhu permukaan laut atau sea surface temperature (SST) di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur lebih dingin dibanding biasanya. La Nina akan mempengaruhi pola iklim dan cuaca global termasuk di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga: 4 Titik di Cicurug Sukabumi Longsor dalam Dua Hari Terakhir
Fenomena bisa menyebabkan curah hujan tinggi. Peningkatan curah hujan biasanya akan terjadi di rentang 20-40 persen lebih tinggi dari curah hujan normal.
Dampak lanjutan dari curah hujan tinggi adalah potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, puting beliung, dan badai tropis. Hasil kajian BMKG menunjukkan curah hujan mengalami peningkatan pada November 2024 - Januari 2025, terutama di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan, Bali dan NTT.
Untuk itu diperlukan langkah-langkah mitigasi. Kewaspadaan terhadap potensi penambahan curah hujan hingga 20% di atas normal pada awal tahun 2025. Di sisi lain, bisa terjadi risiko kekeringan dan kebakaran hutan di musim kemarau meskipun curah hujan diprediksi turun di atas normal pada Juli-September 2025. Kemudian kewaspadaan perlu ditingkatkan pada Mei-Juli 2025 sebagai antisipasi suhu Udara yang meningkat.
La Nina adalah fenomena cuaca yang membawa peningkatan curah hujan di atas normal, disertai kelembaban tinggi dan penurunan suhu udara. Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian khusus untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga.
Baca Juga: Dipicu Hujan, Jalan Desa di Purabaya Sukabumi Ambles Sedalam 1,5 Meter Akibat Tanah Bergerak
Memperkuat sistem kekebalan tubuh adalah salah satu langkah mencegah pengaruh la nina pada kesehatan. Konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya vitamin C dan E, menjadi kunci utama. Jangan lupa untuk tidur cukup 7-8 jam sehari dan tetap berolahraga secara teratur meski di dalam ruangan.
Kombinasi ini akan membantu tubuh lebih tahan menghadapi perubahan cuaca. Perlindungan dari cuaca ekstrem juga sangat penting. Selalu siapkan payung atau jas hujan saat bepergian, dan segera ganti pakaian jika basah kena hujan. Gunakan pakaian hangat seperti jaket atau sweater saat udara dingin, dan pastikan kaki tetap kering untuk mencegah masuk angin.
Musim hujan kerap membawa peningkatan kasus penyakit seperti flu, batuk, demam berdarah, dan diare. Untuk mencegahnya, pastikan untuk mengonsumsi air yang sudah dimasak dan hindari jajanan sembarangan. Terapkan prinsip 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Persiapkan obat-obatan dasar di rumah seperti obat flu, demam, dan diare. Sediakan juga vitamin C dan oralit sebagai antisipasi. Namun perlu diingat bahwa obat-obatan ini hanya untuk penanganan awal. Jika gejala berlanjut seperti demam tinggi lebih dari 38°C, batuk berkelanjutan lebih dari 3 hari, atau diare yang tidak kunjung membaik, segera ke fasilitas kesehatan.
Baca Juga: 8 Titik di Kota Sukabumi Terdampak Angin Kencang, Pohon Tumbang Hingga Atap Rumah Terbang
Pantau prakiraan cuaca dari BMKG secara rutin untuk mengantisipasi cuaca ekstrim. Sesuaikan aktivitas dengan kondisi cuaca dan hindari bepergian saat hujan lebat. Jika terpaksa harus menggunakan kendaraan, pastikan kondisinya dalam keadaan prima, terutama sistem rem dan ban.
Sumber: suara.com