Sampai Kapan La Nina Picu Hujan Deras dan Angin Kencang di Indonesia? Cek Dampaknya

Rabu 13 November 2024, 11:11 WIB
Longsor di Cipetir Kadudampit Kabupaten Sukabumi, Senin 11 November 2024 (Sumber: SU/Asep Awaludin)

Longsor di Cipetir Kadudampit Kabupaten Sukabumi, Senin 11 November 2024 (Sumber: SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com - Termasuk Sukabumi, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami hujan deras, sambaran petir dan angin kencang dalam sepekan terakhir. BMKG menyebut kondisi cuaca ekstrem ini dipicu fenomena La Nina.

Di Kota Sukabumi, angin kencang pada Selasa petang kemarin 12 November 2024 merusak banyak bangunan di 8 titik. Beberapa hari sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang juga memicu banjir limpasan, longsor dan pohon tumbang.

Dalam "Climate Outlook 2025" atau "Pandangan Iklim 2025, BMKG menjelaskan bahwa La Nina di Indonesia akan terus terjadi hingga awal tahun 2025. Suhu Udara dalam kondisi ini rata-rata mengalami anomali antara +0,3 sampai +0,6 pada Januari - Desember 2025. Wilayah Indonesia yang akan kena dampak suhu anomali antara lain daerah yang terletak di Sumatera Bagian Selatan, Jawa, NTB, dan NTT

La Nina merupakan anomali iklim global yang ditandai dengan keadaan suhu permukaan laut atau sea surface temperature (SST) di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur lebih dingin dibanding biasanya. La Nina akan mempengaruhi pola iklim dan cuaca global termasuk di berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Juga: 4 Titik di Cicurug Sukabumi Longsor dalam Dua Hari Terakhir

Fenomena bisa menyebabkan curah hujan tinggi. Peningkatan curah hujan biasanya akan terjadi di rentang 20-40 persen lebih tinggi dari curah hujan normal.

Dampak lanjutan dari curah hujan tinggi adalah potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, puting beliung, dan badai tropis. Hasil kajian BMKG menunjukkan curah hujan mengalami peningkatan pada November 2024 - Januari 2025, terutama di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan, Bali dan NTT.

Untuk itu diperlukan langkah-langkah mitigasi. Kewaspadaan terhadap potensi penambahan curah hujan hingga 20% di atas normal pada awal tahun 2025. Di sisi lain, bisa terjadi risiko kekeringan dan kebakaran hutan di musim kemarau meskipun curah hujan diprediksi turun di atas normal pada Juli-September 2025. Kemudian kewaspadaan perlu ditingkatkan pada Mei-Juli 2025 sebagai antisipasi suhu Udara yang meningkat.

La Nina adalah fenomena cuaca yang membawa peningkatan curah hujan di atas normal, disertai kelembaban tinggi dan penurunan suhu udara. Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian khusus untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga.

Baca Juga: Dipicu Hujan, Jalan Desa di Purabaya Sukabumi Ambles Sedalam 1,5 Meter Akibat Tanah Bergerak

Memperkuat sistem kekebalan tubuh adalah salah satu langkah mencegah pengaruh la nina pada kesehatan. Konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya vitamin C dan E, menjadi kunci utama. Jangan lupa untuk tidur cukup 7-8 jam sehari dan tetap berolahraga secara teratur meski di dalam ruangan.

Kombinasi ini akan membantu tubuh lebih tahan menghadapi perubahan cuaca. Perlindungan dari cuaca ekstrem juga sangat penting. Selalu siapkan payung atau jas hujan saat bepergian, dan segera ganti pakaian jika basah kena hujan. Gunakan pakaian hangat seperti jaket atau sweater saat udara dingin, dan pastikan kaki tetap kering untuk mencegah masuk angin.

Musim hujan kerap membawa peningkatan kasus penyakit seperti flu, batuk, demam berdarah, dan diare. Untuk mencegahnya, pastikan untuk mengonsumsi air yang sudah dimasak dan hindari jajanan sembarangan. Terapkan prinsip 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Persiapkan obat-obatan dasar di rumah seperti obat flu, demam, dan diare. Sediakan juga vitamin C dan oralit sebagai antisipasi. Namun perlu diingat bahwa obat-obatan ini hanya untuk penanganan awal. Jika gejala berlanjut seperti demam tinggi lebih dari 38°C, batuk berkelanjutan lebih dari 3 hari, atau diare yang tidak kunjung membaik, segera ke fasilitas kesehatan.

Baca Juga: 8 Titik di Kota Sukabumi Terdampak Angin Kencang, Pohon Tumbang Hingga Atap Rumah Terbang

Pantau prakiraan cuaca dari BMKG secara rutin untuk mengantisipasi cuaca ekstrim. Sesuaikan aktivitas dengan kondisi cuaca dan hindari bepergian saat hujan lebat. Jika terpaksa harus menggunakan kendaraan, pastikan kondisinya dalam keadaan prima, terutama sistem rem dan ban.

Sumber: suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi14 November 2024, 12:36 WIB

Malam Itu Ada Pengajian, Yaspida Sukabumi Sebut Semua Korban Longsor adalah Pelajar SMP

Pihak Pondok Pesantren Yayasan Pendidikan Darussyifa Al Fitrah atau Yaspida memberikan penjelasan terkait bencana longsor yang menewaskan 4 santri dan melukai 5 pelajar lainnya, Rabu 13 November 2024 sekitar pukul 21.30 WIB.
Sekretaris Yaspida Rahmat Adi Kusuma saat menjelaskan bencana longsor yang menewaskan santri di Kadudampit Kabupaten Sukabumi (Sumber: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi14 November 2024, 12:25 WIB

Local Media Community: Suara.com Bagikan Insight Tentang AI dalam Era Digitalisasi

Gandeng BRI, Suara.com Bagikan Insights Mendalam tentang Dunia Jurnalisme di Media Community Bogor
Editor In Chief Suara.com, Suwarjono saat memaparkan materi tentang AI For New Audience & Revenue Stream. (Sumber : Istimewa.).
Bola14 November 2024, 12:00 WIB

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia akan menghadap Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Jumat 15 November 2024 di SUGBK.
Timnas Indonesia akan menghadap Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Jumat 15 November 2024 di SUGBK. (Sumber : X@TimnasIndonesia).
Sukabumi14 November 2024, 11:33 WIB

BPBD Ungkap Longsor Susulan: 4 Santri Meninggal dan 5 Luka di Kadudampit Sukabumi

Empat santri meninggal dunia dan lima lainnya terluka akibat tertimbun longsor.
Lokasi longsor di Ponpes Darussyifa Al-Fithroh Yaspida di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Kamis (14/11/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Entertainment14 November 2024, 11:30 WIB

Andre Taulany Parodikan Gelar Sultan di Langit, Diduga Sindir Raffi Ahmad

Nama Andre Taulany tengah menjadi sorotan usai penampilannya dalam program Lapor Pak diduga menyindir gelar doktor honoris causa milik Raffi Ahmad.
Andre Taulany Parodikan Gelar Sultan di Langit, Diduga Sindir Raffi Ahmad (Sumber : Instagram/@andreastaulany)
Sehat14 November 2024, 11:00 WIB

Bisa Membakar Banyak Kalori : Ketahui 4 Manfaat Berjalan di Tengah Hujan Bagi Kesehatan

Saat hujan turun, tentunya kita hanya ingin berdiam diri saja dirumah. Akan tetapi, ternyata ada beberapa manfaat jika kita ingin berjalan di tengah hujan.
Ilustrasi manfaat berjalan ditengah hujan bagi kesehatan (Sumber : pexels.com/@cottonbro studio)
Sukabumi14 November 2024, 10:34 WIB

Saksi Dengar Teriakan! 4 Santri Meninggal dan 5 Luka Akibat Longsor di Kadudampit Sukabumi

Terdengar teriakan para santri yang meminta tolong dari lokasi bencana.
Lokasi kolam ikan yang longsor di Ponpes Darussyifa Al-Fithroh Yaspida di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Entertainment14 November 2024, 10:30 WIB

Ada 50 Orang yang Daftar, Lomba Mirip Nicholas Saputra Bakal digelar Hari ini

Media sosial saat ini tengah dihebohkan dengan sebuah poster kompetisi mirip aktor ternama Indonesia, Nicholas Saputra yang bertajuk ‘Nicholas Saputra Look Alike Competition
Ada 50 Orang yang Daftar, Lomba Mirip Nicholas Saputra Bakal digelar Hari ini (Sumber : X/@filmindosource)
Sukabumi14 November 2024, 10:19 WIB

Data Korban Longsor Kadudampit Sukabumi, 4 Santri Meninggal 5 Lainnya Luka-luka

9 santri menjadi korban longsor di Komplek Yayasan Sosial Pendidikan Islam Darussyifa Al Fitrah atau Yaspida di Kadudampit, Kabupaten Sukabumi pada Rabu, 13 November 2024 sekira pukul 21.00 hingga 22.00 WIB.
9 santri yaspida korban longsor di Kadudampit Kabupaten Sukabumi (Sumber: istimewa)
Sukabumi14 November 2024, 10:05 WIB

4 Santri Meninggal dan 5 Luka, Kronologi Kolam Ikan Longsor di Kadudampit Sukabumi

Terdengar teriakan santri yang meminta tolong dari lokasi bencana.
Lokasi longsor di Ponpes Darussyifa Al-Fithroh Yaspida di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin