SUKABUMIUPDATE.com - Kabar terbaru, salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan memberikan makanan bergizi gratis kepada anak-anak Indonesia akan dimulai pada 2 Januari 2025. Program ini diperkirakan akan menjangkau sekitar 15 hingga 20 juta anak, dengan 82 titik yang tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Ikeu Tanziha, dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9 yang digelar pada Senin (4/11/2024). Ikeu menjelaskan bahwa, meskipun belum mencakup seluruh anak di Indonesia, program ini akan memberikan intervensi kepada 15-20 juta anak dengan dana yang dialokasikan sebesar Rp 71 triliun.
“Kami sedang menghitung berapa anak yang akan kita intervensi dari Rp 71 triliun, kurang lebih sekitar 15-20 juta anak," ujar Ikeu seperti dikutip tempo.co. "Memang belum seluruhnya anak Indonesia, karena dananya masih terbatas." tukasnya.
Ikeu juga mengungkapkan bahwa persiapan untuk pelaksanaan program tersebut sudah dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai kementerian, lembaga, serta UMKM yang akan mensuplai makanan untuk anak-anak di titik-titik pelayanan. Selain itu, BGN juga telah menyusun buku pedoman dan standar operasional mengenai makanan yang akan diberikan.
“Untuk tahap pertama, kita sudah bekerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim). Di Jawa ada sekitar 50 titik, sedangkan di luar Jawa ada sekitar 32 titik. Namun, kami tidak menutup kemungkinan akan terus menambah titik pelayanan,” kata Ikeu.
Uji Coba Berjalan Lancar
Selama setahun terakhir, pemerintah telah melakukan uji coba program makan bergizi gratis di beberapa lokasi, dengan sasaran minimal 3.000 anak. Program uji coba tersebut telah berjalan lancar dan menjadi referensi untuk pengembangan program di lebih banyak titik pada 2025 mendatang.
“Uji coba sudah dilakukan di beberapa titik dengan sukses, hingga November ini. Itu menjadi dasar bagi kita untuk melaksanakan program di berbagai tempat,” tambah Ikeu.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Diuji Coba di Sukabumi, Badan Gizi Nasional: Dibiayai Hamba Allah
Baca Juga: Pelajar SD Terpencil di Sukabumi Dapat Makan Gratis, Jarak Tempuh ke Sekolah 60 Km
Tiga Metode Pelaksanaan
Sementara itu, Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa pelaksanaan program makan bergizi akan melibatkan tiga metode utama. Pertama, membangun dapur pusat di setiap wilayah yang menjadi satuan layanan BGN. Kedua, penempatan dapur pusat di sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang. Ketiga, pemerintah akan melayani daerah-daerah terpencil dengan menggunakan makanan yang dikemas dalam bentuk vakum yang dapat bertahan hingga satu tahun.
“Untuk daerah terpencil yang sulit dijangkau, kami akan mengirimkan makanan dalam bentuk vakum yang tahan lama. Pengiriman dilakukan sekali dalam satu pekan atau sebulan, dengan variasi menu. Setelah dibuka, makanan ini langsung siap disantap,” jelas Dadan.
Kerja Sama dengan Pemerintah Daerah
Selain itu, Dadan juga menambahkan bahwa BGN akan membentuk satuan pelayanan di setiap daerah yang menjadi sasaran. Satuan pelayanan ini akan menangani minimal 3.000 anak dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur yang diperlukan untuk kelancaran program.
Program makan bergizi gratis ini diharapkan dapat membantu meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya sulit mendapatkan akses pangan bergizi dengan harga terjangkau.
Sumber : tempo.co