Peluncuran Hasil Survei Dewan Pers: Indeks Kemerdekaan Pers Nasional Kembali Turun

Selasa 05 November 2024, 13:16 WIB
Peluncuran Hasil Survei Dewan Pers: Indeks Kemerdekaan Pers Nasional Kembali Turun (Sumber : Youtube | Dewan Pers)

Peluncuran Hasil Survei Dewan Pers: Indeks Kemerdekaan Pers Nasional Kembali Turun (Sumber : Youtube | Dewan Pers)

SUKABUMIUPDATE.com - Dewan Pers menggelar acara Peluncuran Hasil Survei Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) 2024, di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, pada Selasa, 5 November 2024.

Dalam acara itu, Ninik Rahayu selaku Ketua Dewan Pers mengungkapkan angka Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Nasional mengalami penurunan untuk kedua kalinya.

Angka indeks kemerdekaan pers (IKP) nasional untuk kedua kali kembali mengalami penurunan. IKP tahun 2024 mencapai angka 69,36. Angka itu memberi makna, bahwa pers nasional berada dalam kategori cukup bebas.
Pada tahun 2023, IKP nasional berada di posisi 71,57. Hal ini merupakan penurunan cukup tajam dibandingkan IKP tahun 2022 yang mencapai 77,88.

“Penurunan angka IKP itu memperlihatkan, bahwa kondisi pers nasional tidak sedang baik-baik saja. Hal itu bisa dilihat dari lingkungan ekonomi, hukum, maupun politik yang berpengaruh terhadap angka IKP nasional,” kata Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, saat membuka Peluncuran Hasil Survei IKP 2024 Dewan Pers yang diadakan di Hotel Gran Melia Jakarta, Selasa (5/11).

Baca Juga: Dewan Pers: Hampir Tidak Ada Pengaduan Masyarakat terkait Berita Kekerasan Seksual

Menurut dia, terbentuknya lingkungan ekonomi, politik, dan hukum tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Pihak swasta dan instansi lain yang terkait dengan pers juga punya peran penting.

Dari lingkungan ekonomi, tuturnya, masih banyak media yang menggantungkan diri pada kerja sama dengan pemerintah daerah. Disadari atau tidak, kondisi ini akan berpengaruh pada independensi atau kemerdekaan pers dalam menjalankan peran untuk melakukan kontrol sosial terhadap jalannya pemerintahan.

Ninik juga mengutarakan pendapatan iklan di media massa yang mengalami penurunan. Pemerintah, yang punya peran besar dalam mengalokasikan belanja iklan di media, juga banyak yang beralih ke media sosial. “Kami menyarankan agar belanja iklan pemerintah lebih dialokasikan ke perusahaan pers nasional. Ini supaya pers bisa bertahan dan bekerja lebih profesional,” paparnya.

Ia mengingatkan agar pemerintah maupun institusi lain tidak belanja iklan untuk kepentingan atau membeli pemberitaan. Hal itu dimaksudkan supaya independensi dan kemerdekaan pers tetap terjaga dengan baik.

Baca Juga: Hari Hiu Paus Internasional, Anggota Dewan Pers Lepas Penyelam Bersihkan Sampah Laut

Sementara itu, anggota Dewan Pers yang juga Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi, Atmaji Sapto Anggoro, menjelaskan angka IKP 69,36 diperoleh dari rerata variabel lingkungan fisik politik sebesar 70,06, lingkungan ekonomi 67,74, serta lingkungan hukum sebesar 69,44. Khusus pada variabel ekonomi, skor rendah dipengaruhi oleh indikator independensi kelompok kepentingan yang kuat dan soal tata kelola perusahaan pers yang baik.

Pada lingkungan hukum, ujar Sapto, perlindungan hukum terhadap penyandang disabilitas dan aturan hukum yang mengancam kemerdekaan pers (penggunaan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) dalam kasus pemberitaan membuat indikator ini memiliki angka rendah (68,43 dan 67,14). Demikian juga dengan penanganan kasus pers yang menggunakan instrumen lain di luar UU Pers dan mekanisme kerja sama Polri-Dewan Pers.

Kekerasan dan serangan digital terhadap insan pers, paparnya, juga menjadi salah satu indikator penting yang membuat kemerdekaan pers merosot. “Ini beberapa kali terjadi saat media memberitakan kasus korupsi maupun isu-isu lingkungan,” ungkap Sapto.

Baca Juga: Ditetapkan Dewan Pers, Daftar 11 Anggota Komite Publisher Rights

Sedangkan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, meminta agar Dewan Pers dan semua pihak tidak berkecil hati lantaran angka IKP yang kembali turun. “Perlu kita cari langkah untuk mengembangkan model bisnis pers di masa depan dengan melakukan intervensi dalam arti positif dari ekosistem yang ada,” paparnya.

Ia juga menyarankan pendanaan melalui berbagai cara. Hal itu untuk mengatasi hambatan insentif dan mempercepat proses terciptanya iklim dan ekosistem pers yang kondusif.

Sumber: Dewan Pers

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life05 November 2024, 15:30 WIB

Kearifan Lokal Sunda Buhun, Manuskrip Kuno Warisan Budaya Jawa Barat

Sunda Buhun merangkum cara pandang hidup, filosofi, ritual, serta hubungan masyarakat Sunda dengan alam dan leluhur yang dianggap sakral.
Ilustrasi. Kearifan Lokal Sunda Buhun, Manuskrip Warisan Kuno Jawa Barat. Foto: Ist
Inspirasi05 November 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Kitchen Helper Minimal SMA/SMK, Cek Kualifikasinya!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Kitchen Helper Minimal SMA/SMK, Cek Kualifikasinya! (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel05 November 2024, 14:30 WIB

Museum Sri Baduga Bandung, Wisata Sejarah dan Budaya Jawa Barat HTM Rp2.000an!

Nama Museum Sri Baduga diambil dari gelar salah seorang Raja Pajajaran, Sri Baduga Maharaja, sebagaimana tertulis pada Prasasti Batutulis Bogor.
Museum Sri Baduga di Bandung (Sumber : Instagram/@sribaduga1980)
Sehat05 November 2024, 14:00 WIB

5 Obat Alami dari bahan-bahan Dapur yang Bisa Dikonsumsi untuk Kesehatan Jantung

Bahan-bahan ini sering digunakan sebagai bumbu masakan, namun ternyata menyimpan segudang khasiat untuk menjaga kesehatan jantung kita.
Ilustrasi - Dengan mengonsumsi bahan alami secara teratur, Anda dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kualitas hidup. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi05 November 2024, 13:57 WIB

Perawatan dan Pemeliharaan Taman di Sukabumi, Disperkim Siapkan Perbaikan Bertahap

Disperkim memprioritaskan perawatan dan pemeliharaan taman yang ada.
RTH Taman Tenjo Resmi di Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Internasional05 November 2024, 13:45 WIB

Curhat Pemuda Sukabumi: $800 Melayang, Tertipu Orderan Online Luar Negeri - Simak Modusnya!

Dikry berbagi kisah ini agar menjadi pelajaran bagi siapapun yang berbisnis online, untuk lebih berhati-hati.
Ilustrasi. Penipu | Jenis-Jenis Modus Penipuan Online: (Sumber: Freepik/@freepik)
Nasional05 November 2024, 13:16 WIB

Peluncuran Hasil Survei Dewan Pers: Indeks Kemerdekaan Pers Nasional Kembali Turun

Angka indeks kemerdekaan pers (IKP) nasional untuk kedua kali kembali mengalami penurunan. IKP tahun 2024 mencapai angka 69,36. Angka itu memberi makna, bahwa pers nasional berada dalam kategori cukup bebas.
Peluncuran Hasil Survei Dewan Pers: Indeks Kemerdekaan Pers Nasional Kembali Turun (Sumber : Youtube | Dewan Pers)
Life05 November 2024, 13:00 WIB

Sejarah Waduk Jatigede Sumedang dan Mitos Buaya Putih dengan Keuyeup Bodas

Di balik keindahannya, terdapat sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat tentang Waduk Jatigede.
Ilustrasi - Waduk Jatigede memang menyuguhkan panorama alam yang memukau. (Sumber : Instagram/@infowisatajatigede/Istimewa).
Entertainment05 November 2024, 12:30 WIB

Selesaikan Perseteruan yang Terjadi, Denny Sumargo Datangi Rumah Farhat Abbas

Youtuber sekaligus mantan atlet basket, Denny Sumargo mendatangi rumah pengacara Farhat Abbas untuk membicarakan permasalahan yang terjadi diantara keduanya.
Selesaikan Perseteruan yang Terjadi, Denny Sumargo Datangi Rumah Farhat Abbas. | (Sumber : Instagram/@sumargodenny)
Bola05 November 2024, 12:00 WIB

David da Silva Nyatakan Siap Bermain Saat Persib Bandung Hadapi Lion City Sailors

Sebagai striker andalan, David da Silva memiliki peran yang sangat krusial dalam lini serang Persib.
Striker Persib, David da Silva berpeluang besar menjadi starter di Laga Lion City Sailors vs Persib Bandung. (Sumber : X/@persib)