SUKABUMIUPDATE.com - Dewan etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepsi) akan melakukan audit dua lembaga survei terkenal; LSI (Lembaga Survei Indonesia) dan Poltracking. Kedua lembaga riset ini harus menjelaskan kepada publik kenapa survei yang dilakukannya mereka di Pilkada 2024 Jakarta punya hasil yang berbeda.
Melansir suara.com. Dewan etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepsi) Hamdi Moeloek mengatakan, pihaknya bakal memanggil kedua lembaga survei tersebut. "Akan kami panggil dua lembaga itu untuk diaudit, untuk tahu kenapa bisa beda hasilnya," kata Hamdi, Minggu (27/10/2024).
Dua lembaga survei bikin heboh publik khususnya kalangan akademisi, LSI dan Poltrcking sama-sama telah merilis hasil survei soal Pilkada Jakarta namun beda hasil. Dalam survei pertama LSI untuk Pilkada Jakarta, yang dilakukan 6-12 September 2024, menyebut jika Ridwan Kamil-Suswono 51,8 persen. Kemudian, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,2 persen, dan Pramono Anung-Rano Karno 28,4 persen. Tidak menjawab 16,6 persen.
Baca Juga: Jangan Hanya Urusan Persib, Dadang Hermawan Apresiasi 1 Tahun Viking Sukabumi Selatan
Survei ini dilakukan terhadap 1.200 responden dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Kemudian hasil survei pertama Poltracking yang dilakukan pada 9-15 September menghasilkan elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono 47,5 persen. Lalu, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 5,1 persen. Pramono Anung-Rano Karno 31,5 persen.
Tidak menjawab 15,9 persen. Dalam survei yang dilakukan oleh Poltracking, melibatkan 1.200 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling dimana toleransi kesalahan di angka 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Posisi Brand Executive, Berikut Info Loker Bidang Marketing untuk Lulusan S1
Kemudian, LSI merilis hasil survei keduanya, yang digelar pada 10-17 Oktober 2024. Saat ini, LSI merilis, jika hasil elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono 37,4 persen. Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 6,6 persen. Sementara, hasil survei LSI terhadap elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno meningkat 41,6 persen.
Jika dibandingkan survei sebelumnya, masih ada masyarakat yang tidak menjawab 14,4 persen. Survei LSI melibatkan 1.200 responden, yang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei kedua Poltracking Indonesia yang dilaksanakan pada 10-16 Oktober 2024 menghasilkan Ridwan Kamil-Suswono 51,6 persen. Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,9 persen. Pramono Anung-Rano Karno 36,4 persen. Tidak menjawab 8,1 persen. Dalam survei ini melibatkan 1.200 responden dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan menggunakan sistem random sampling.
Sumber: suara.com