SUKABUMIUPDATE.com - Budiman Sudjatmiko berencana untuk mengusulkan masyarakat miskin agar dilibatkan sebagai supplier atau pemasok bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pernyataan itu disampaikan oleh Budiman Sudjatmiko usai dilantik sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024.
Menurutnya, hal itu dapat dilakukan dan salah satu caranya dengan mempersiapkan koordinasi dengan industri, khususnya yang berkaitan dengan permodalan untuk mempermudah masyarakat miskin mendapatkan modal untuk berusaha.
"Orang miskin menjadi supplier, tapi tentu saja kita sediakan akses, aset, sehingga kemudian dapat KUR (Kredit Usaha Rakyat) dipermudah. Saya akan bicara dengan perbankan, juga kepada Permodalan Nasional Madani (PNM) agar memberikan KUR," kata Budiman seperti dikutip dari suara.com, Rabu (23/10/2024).
Baca Juga: 3 Tahun Bukit Algoritma Sukabumi, Bagaimana Kabar Proyek Budiman Sudjatmiko Ini?
Menurut Budiman, dalam mengentaskan kemiskinan beragam program pemerintah dapat dimanfaatkan, salah satunya ialah melalui Program MBG.
Nantinya masyarakat miskin yang memang menjadi penerima Program MBG ditargetkan Budiman bisa terlibat dalam rantai pasok penyediaan bahan makanan untuk inisiatif yang masuk ke jajaran "Delapan Program Hasil Terbaik Cepat" itu.
Meski mengaku belum memiliki data yang pasti mengenai jumlah masyarakat miskin di Indonesia, Budiman memasang target yang cukup besar dalam pemberdayaan masyarakat miskin di Program MBG.
"Minimal 50 persen orang miskin yang jadi supplier," katanya.
Budiman Sudjatmiko menyatakan komitmennya memberdayakan masyarakat yang masuk dalam kategori miskin sebagai salah satu cara mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia.
"Jadi pengentasan kemiskinan bukan sekadar menyembuhkan symptom atau gejalanya, bukan menanggulangi, tapi mengentaskan. Bukan sekadar ngasih uang tunai, tapi harus ada pemberdayaan, pembangunan inklusif mulai dari sektor industri, juga kebijakan-kebijakan investasi," kata Budiman.
Menurutnya, pemberdayaan masyarakat miskin itu nantinya tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan ekonomi secara langsung, tapi juga meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai sumber daya manusia sehingga nantinya mereka dapat mengelola produk yang berpotensi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Ia mencontohkan pemberdayaan bisa dilakukan salah satunya melalui pelatihan kompetensi untuk mengelola koperasi atau mendorong pelatihan teknologi dalam bentuk upskilling dan reskilling.
Sumber: Suara.com