SUKABUMIUPDATE.COM - Jurnalis di Gorontalo yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menggelar unjuk rasa dan memberikan kado buku Undang Undang Pers kepada Komando Distrik Militer (Kodim) 1304, Senin.
Aksi para jurnalis dari berbagai media elektronik dan cetak tersebut, dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada sejumlah jurnalis di daerah lain, seperti Medan dan Madiun yang mengalami kekerasan oleh anggota TNI.
"Di Medan ada penganiayaan wartawan, juga ada pelecehan terhadap wartawati yang dilakukan oleh oknum aparat TNI. Serangkaian kasus kekerasan ini kami anggap merupakan bukti bahwa aparat belum memahami kerja pers dan Undang Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang melindunginya," kata Andri Arnold dari AJI Kota Gorontalo.
Menurutnya, TNI adalah alat pertahanan negara yang seharusnya mampu melindungi negara dan isinya termasuk jurnalis yang menjunjung tinggi kebebasan saat menjalankan tugasnya.
Hadiah buku tersebut diharapkan menjadi bahan pembelajaran di tubuh TNI, sehingga mencegah adanya tindak kekerasan terhadap jurnalis dan masyarakat umum.
Selain itu, para jurnalis juga menyatakan sikap terhadap TNI yakni mendesak pimpinan institusi tersebut untuk memberi sanksi disiplin kepada pelaku kekerasan.
"TNI harus bersikap ksatria dengan memberi jaminan agar pelaku diadili sesuai UU Pers dan KUHP. Kami juga membikot peliputan terhadap rangkaian kegiatan HUT ke-71 TNI," kata Ketua IJTI Provinsi Gorontalo.
Tuntutan lainnya yakni meminta pimpinan TNI memberikan pembinaan kepribadian kepada anggotanya, agar bersikap lebih humanis serta menjauhkan jurnalis dan warga dari aksi kekerasan aparat.
Jurnalis juga menyatakan penolakan dan melawan arogansi dan sikap represif dari anggota TNI, serta mendukung semua korban kekerasan menempuh proses hukum.
Kado buku dari jurnalis diterima langsung oleh Komandan Unit Intel Kodim 1304 Letda Inf Yusuf Gani.
Dandim 1304 Letkol Inf Dadang Ismail Marzuki menyatakan pihaknya berterima kasih atas kado yang diberikan jurnalis dan menyesalkan terjadi kekerasan terhadap jurnalis di daerah lain.
Ia juga optimistis kasus kekerasan serupa tidak akan terulang di Gorontalo.