SUKABUMIUPDATE.com - Di tengah kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap DPR karena disinyalir mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi soal syarat pencalonana kepala daerah, Erina Gudono menjadi perbincangan di media sosial X. Warganet ramai menyoroti gaya istri Kaesang Pangarep, yang juga menantu Presiden Joko Widodo.
Seperti diketahui, mengutip tempo.co, saat kontroversi RUU Pilkada dan rakyat sibuk membela negar dengan beragam aksi di sejumlah wilayah, Erina dan Kaesang diduga berada di Amerika. Dalam sebuah unggahan instastory yang sudah dihapus, mereka disebut-sebut naik private jet dan belanja barang mewah di negara tersebut.
Postingan Erina itu dianggap tak pantas di tengah kekecewaan masyarakat. Karena hal tersebut, warganet ramai menyamakan prilaku Erina dengan Permaisuri Raja Perancis terakhir, Marie Antoinette. Sosok itu dikenal kontroversial karena hidup menghamburkan uang di saat banyak rakyat Prancis sengsara. Tak tahan dengan kesenjangan ini, terjadilan Revolusi Prancis. Rakyat marah dan mengakhiri monarki di negara itu.
Baca Juga: Aksi 23 Agustus, Suara Kemarahan Mahasiswa Sukabumi terhadap Politik Dinasti Jokowi
Dilansir dari Britannica, Marie Antoinette adalah permaisuri Austria dari Raja Louis XVI dari Prancis. Ia lahir di Wina, Australia pada 2 November 1755. Namanya dikaitkan dengan penurunan otoritas moral monarki Prancis pada tahun-tahun terakhir rezim ancien regime, meskipun pemborosan yang dilakukannya hanyalah penyebab kecil dari gangguan keuangan negara Prancis pada periode tersebut.
Selain itu, penolakannya terhadap reformasi memicu keresahan, dan kebijakannya yang menentang kemajuan Revolusi Prancis akhirnya berujung pada penggulingan monarki pada Agustus 1792.
Dilansir dari laman Museum Nasional Versailles Prancis, ia dinikahi oleh Raja Perancis terkahir, Louis XVI yang berkuasa pada 1774 hingga 1793. Sejak menikah dengan Raja Louis XVI di usia 15 tahun, ia merasa sulit beradaptasi dengan adat dan budaya Perancis. Karena kecintaan Raja Louis XVI pada Marie, ia diizinkan mengambil sejumlah peran di istana yang belum pernah diberikan kepada dua permaisuri sebelumnya.
Marie menikmati hiburan dan peran ketika memilih pertunjukan yang akan dilakukan di istana. Ia dikenal sebagai permaisuri yang menyukai pesta dansa dan sering mengundang seniman serta temannya untuk berkunjung ke istana. Karena terlalu muda untuk berada di istana, ia akhirnya melakukan banyak kesalahan yang mencoreng namanya dalam sejarah Perancis.
Marie gemar menghambur-hamburkan uang ketika rakyat Perancis banyak yang menderita. Penolakan masyarakat atas sikapnya memicu Revolusi Perancis yang terkenal. Penolakannya terhadap reformasi dan menentang kemajuan Revolusi Prancis berujung pada runtuhnya monarki Perancis. Ia dan suaminya sempat melarikan diri, tetapi pasukan Revolusioner menangkap keduanya di Varennes, Perancis, lima hari kemudian.
Marie dan suaminya, Louis XVI dieksekusi atas perintah dari Konvensi Nasional pada 1793 dan dimasukkan ke sel isolasi di Conciergerie, Perancis. Bertolak belakang dengan kehidupannya di istana, Marie menghabiskan sisa hidupnya di penjara-penjara Perancis. Pada akhirnya warga Perancis pun mengeksekusi Marie dan Louise XVI dengan hukuman pancung menggunakan guillotine.
Sumber: Tempo.co