Mudirul ‘Aam Ponpes Darussyifa Al-Fithroh Sukabumi Tolak Kebijakan Lepas Jilbab Paskibra

Jumat 16 Agustus 2024, 13:59 WIB
Dr. Drs. K.H. E.S Mubarok, M.Sc., M.M., M.Pd., Mudirul ‘Aam Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh Perguruan Islam YASPIDA Sukabumi | Foto : Istimewa

Dr. Drs. K.H. E.S Mubarok, M.Sc., M.M., M.Pd., Mudirul ‘Aam Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh Perguruan Islam YASPIDA Sukabumi | Foto : Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Dr. Drs. K.H. E.S Mubarok, M.Sc., M.M., M.Pd., Mudirul ‘Aam Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh Perguruan Islam YASPIDA Sukabumi, tegas menolak kebijakan baru yang mewajibkan anggota Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) wanita untuk melepas jilbab saat bertugas. Menurutnya, kebijakan ini tidak hanya melanggar prinsip dasar perlindungan anak, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai agama yang dijunjung tinggi.

Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di kompleks Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh, beliau mengungkapkan keprihatinannya mengenai dampak kebijakan tersebut terhadap kesejahteraan psikologis dan hak-hak anak.

“Kebijakan ini merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak dasar anak untuk menjalankan keyakinannya secara bebas. Jilbab adalah bagian dari identitas dan praktik keagamaan yang penting bagi banyak anak perempuan Muslim, dan pemaksaan untuk melepasnya bisa menimbulkan tekanan emosional serta konflik batin,” jelas beliau dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com.

Beliau menekankan bahwa kebijakan tersebut seharusnya dipertimbangkan dengan lebih mendalam, terutama dari perspektif hak asasi manusia dan perlindungan anak.

Baca Juga: Wakil Bupati Sukabumi Hadiri Maulid Nabi di Yaspida

Baca Juga: Kembangkan Islamic Ecosystem Pesantren, BSI Gandeng Ponpes Yaspida Sukabumi

“Sebagai lembaga pendidikan dan pembina karakter anak, kami merasa perlu menyuarakan ketidaksetujuan kami. Anak-anak harus bisa menjalankan keyakinan mereka tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip dasar mereka. Kebijakan ini seharusnya mencari jalan tengah yang menghormati keyakinan dan hak individu,” tambahnya.

Beliau juga mengajak semua pihak terkait, termasuk pemerintah, untuk membuka ruang dialog dan mencari solusi alternatif yang lebih menghormati keberagaman nilai dan hak-hak anak. Ia berharap bahwa melalui diskusi terbuka, kebijakan yang lebih inklusif dan adil dapat diterapkan, tanpa harus merugikan atau menekan pihak mana pun.

Sejauh ini, pihak pemerintah dan instansi terkait belum memberikan tanggapan resmi terhadap pernyataan beliau. Namun, kehadiran suara tegas dari tokoh-tokoh penting seperti Mudirul ‘Aam Darussyifa Al-Fithroh diharapkan dapat mendorong evaluasi ulang kebijakan tersebut dan mengarahkan pada solusi yang lebih seimbang.

Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh tetap berkomitmen untuk terus memantau perkembangan isu ini dan menyuarakan kepentingan anak-anak serta nilai-nilai agama yang mereka anut. (adv)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa