Dokter Undip Bunuh Diri di Kos Daerah Semarang, Diduga Karena Bullying

Kamis 15 Agustus 2024, 10:59 WIB
Ilustrasi. Tempat Kejadian Perkara atau TKP. (Sumber : Pexels/CottonBroStudio)

Ilustrasi. Tempat Kejadian Perkara atau TKP. (Sumber : Pexels/CottonBroStudio)

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus Dokter Undip bunuh diri saat ini sedang ramai diperbincangkan warganet. Pasalnya, tersiar kabar seorang dokter muda bernama Aulia Risma Lestari atau ARL ditemukan tewas di kosnya daerah Semarang.

Aulia Risma Lestari atau ARL adalah seorang mahasiswi kedokteran yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS Anestesi Undip. Dugaan penyebab ARL bunuh diri diduga karena menjadi korban bully dari seniornya di RSUP Kariadi. 

Viral Kasus Bunuh Diri Dokter di Undip. Foto: X/@bambangsuling11Viral Kasus Bunuh Diri Dokter di Undip. Foto: X/@bambangsuling11

Aulia Risma Lestari ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kamar kosnya di Semarang, Senin (12/8/2024) lalu. Korban meninggal setelah diduga menggunakan obat yang hanya bisa diakses oleh dokter anestesi.

Baca Juga: 2 Sisi Potensi Laut Sukabumi: Gempa Megathrust Selat Sunda & Magnet Wisata Bocimi

Kabar dokter muda bunuh diri ini langsung viral di media sosial. Berdasarkan pantauan sukabumiupdate.com, kata kunci "Undip" dan "PPDS" masuk jajaran trending topic di X hingga Kamis (15/8/2024) hari ini.

"Dokter muda RSUD Kardinah Tegal meninggal bunuh diri. (Korban) diduga tak kuat menahan bully selama ikut PPDS anestesi Undip Semarang. Mohon bantuan RT-nya karena ada indikasi kasus ini ditutupi dngan menyebut korban sakit saraf kejepit," tulis akun X @/bambangsuling11 seperti dikutip via Suara.com, Kamis (15/8/2024).

Akun tersebut juga mengungkap pihak PPDS Anestesi Undip sempat berusaha menutupi kasus bunuh diri Aulia Risma Lestari. Pihak PPDS Undip menyebut korban (ARL) sering menyuntikkan obat ke tubuhnya karena mengalami sakit syaraf.

Baca Juga: Resep Tahu Tempe Teriyaki Sederhana, Menu Simpel untuk Keluarga di Rumah

Pernyataan pihak PPDS Anestesi Undip tersebut terbantahkan saat buku harian korban ditemukan. Dalam buku harian ARL, sang mahasiswi spesialis itu menumpahkan perasaan depresi akibat perundungan atau bullying yang dialaminya.

"Pihak PPDS Anestesi Undip berusaha menutupi dengan menyebut korban sering menyuntikkan obat itu ke tubuhnya karena sakit saraf kejepit. Namun dari hasil pemeriksaan ditemukan buku harian korban yang menyebut korban tak kuat menahan perundungan hingga akhirnya bundir," lanjut akun tersebut.

Kasus "Dokter Undip Bunuh Diri" yang viral ini membuat beberapa pihak yang diduga mengenal korban ikut angkat berbicara di X dengan menggunakan akun anonim. Meski begitu, akun yang membongkar kasus dugaan bullying di Undip ini tetap membagikan bukti-bukti.

Bukti dugaan perundungan Dokter Undip yang bunuh diri ini salah satunya adalah percakapan antar dokter di WhatsApp.

Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Tidak Dewasa Padahal Usianya Sudah Tua

Sebuah foto tangkapan layar yang beredar menunjukkan, korban diduga sudah tidak kuat menjalani program anestesi sejak tahun pertama. Namun, korban tidak bisa langsung keluar karena sudah mendapatkan beasiswa pendidikan.

Äpabila mundur dari PPDS Undip, maka korban harus membayar uang pinalti sebesar Rp500 juta. Korban diketahui tidak sanggup jika harus membayar nominal tersebut.

"Yang bersangkutan mahasiswa beasiswa dari Tegal, sudah terindikasi tidak kuat di anestesi sejak tahun pertama, tapi tidak bisa dikeluarkan secara sepihak karena dia kiriman instansi," tulis sang dokter.

"Sudah dipanggil orang tuanya beberapa kali sama KPS dan diminta mengundurkan diri, tapi gak mau. Karena kalau mundur harus bayar pinalti sebesar Rp500 juta, keluarga tidak sanggup," sambungnya.

Kasus bunuh diri di Undip ini membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertindak tegas. Kemenkes langsung menghentikan PPDS Anestesi Universitas Diponegoro di RSUP Dr. Kariadi untuk sementara, sambil menunggu hasil penyelidikan.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment30 Januari 2025, 16:00 WIB

Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback

Menjelang comeback solo Jisoo BLACKPINK secara resmi menandatangani kontrak dengan Label Musik Amerika, yaitu Warner Record untuk membantunya dalam karir bermusik.
Jisoo BLACKPINK Tanda Tangan Kontrak Dengan Warner Records Jelang Comeback (Sumber : Instagram/@blisoo_official)
Life30 Januari 2025, 15:30 WIB

Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak, Serupa Tapi Tak Sama Ya!

Cranky biasanya hanya berlangsung singkat, sementara Tantrum bisa berlangsung lebih lama.
Ilustrasi. Anak Mengamuk. Yuk, Mengenal Perbedaan Cranky vs Tantrum Pada Anak. (Sumber : Freepik/@MateusAndre)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak