SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta kembali belajar sejarah setelah menyebut Istana Negara di Jakarta dan Istana Kepresidenan Bogor berbau kolonial.
Mengutip suara.com, Sejarawan Asep Kambali mengatakan pernyataan Jokowi sebenarnya tidak salah. Hanya saja, dia khawatir kalau pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu bisa picu kebencian masyarakat terhadap bangunan peninggalan penjajah.
"Pernyataan Pak Jokowi kalau Istana Merdeka, Istana Bogor itu peninggalan kolonial, saya kira tidak salah karena faktanya demikian. Yang ditakutkan adalah tumbuhnya rasa benci yang sebenarnya sudah tidak perlu. Semua peninggalan itu kita benci lantas kita hancurkan, ini yang kita takutkan," kata Asep, Rabu (14/8/2024).
Menurut Asep, gedung-gedung peninggalan penjajahan sebenarnya bisa jadi pemantik nasionalisme. Sebab, dalam sejarahnya, gedung tersebut memang dibangun dan sempat ditempati oleh pemerintahan negara penjajah sebelumnya. Namun, ada proses perjuangan dari para pahlawan nasional ketika memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, termasuk berupaya merebut gedung pemerintahan dari penjajah.
"Saya merasa Pak Jokowi dan para pemimpin bangsa ini justru harus kembali mempelajari sejarah. Bangunan peninggalan kolonialisme itu adalah bukti bahwa kita pernah berperang, pernah berjuang memerdekakan negara kita," ujar Asep.
Dia mencontohkan, sebagaimana Istana Merdeka yang ada di Jakarta Pusat itu juga menjadi lambang dari perjuangan para pahlawan pada masanya. "Istana Merdeka namanya aja dinamakan Istana Merdeka, jalannya aja dinamakan Jalan Merdeka, jadi ada sejarah di situ. Jangan sampai para pemimpin bangsa melupakan sejarah," ucapnya.
Memahami sejarah bangsa, lanjut Asep, termasuk juga ajaran dari founding father Indonesia, Presiden RI pertama Soekarno. Memahami sejarah bangsa termasuk juga tindakan revolusi mental ajaran Soekarno. Oleh sebab itu, Asep berharap ke depan tidak muncul perasaan kebencian terhadap bekas peninggalan apa pun dari masa penjajahan.
"Kolonialisme itu bukan bangunan, kolonialisme itu pikiran. Bangunannya bergaya arsitektur kolonial. Gedungnya sudah jadi milik bangsa. Oleh karena itu harus kita jaga," katanya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor yang merupakan bekas warisan Zaman Belanda. Dia menyebut bahwa Istana Negara Jakarta sempat dihuni pemerintah kolonial pada masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten.
Kemudian di Istana Merdeka Jakarta dihuni Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge. Serta Istana Kepresidenan di Bogor dihuni oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff. "Jadi bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan, setiap hari dibayang-bayangi," kata Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi ingin Indonesia memiliki gedung Istana negara yang merupakan hasil produk anak bangsa melalui pembangunan Istana di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur.
Sumber: Suara.com