Ramai Aksi Mogok Narik Angkot di Sukabumi, Ini 7 Ojol yang Berhenti Operasi

Selasa 13 Agustus 2024, 13:25 WIB
Ilustrasi tukang ojek online atau ojol. (Sumber : Istimewa)

Ilustrasi tukang ojek online atau ojol. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Aksi mogok beroperasi angkutan kota (angkot) di Sukabumi dilakukan oleh para sopir trayek 01 Sukaraja-Pasar Pelita di Jalan RA Kosasih, Kota Sukabumi Senin (12/8/2024) kemarin. Ada sekitar 50 angkot trayek 01 Sukaraja-Pasar Pelita yang memarkirkan mobilnya di pinggir Jalan Nasional RA Kosasih, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, sekira pukul 09.30 WIB.

Sebagai bentuk protes kepada pemerintah daerah, para sopir angkot Sukabumi ini menuntut pembatasan jam operasional angkutan online. Ketua Kelompok Kerja Unit (KKU) Sopir Angkot Sukaraja, Ridwan (38 tahun) mengungkapkan aksi mogok narik adalah salah satu bentuk solidaritas terhadap para sopir angkot di Sukabumi.

Ridwan mengatakan, sejak adanya transportasi berbasis aplikasi di Sukabumi, pendapatan para sopir angkot kian mengalami penurunan.

“Pendapatan anjlok Sukaraja mah jadi pendapatan Rp 150 ribu teh kotor, bensin, belum harus setor. Dulu mah masih tinggi bisa Rp 350 ribu itu ongkos masih Rp 4 ribu,” kata Ridwan kepada sukabumiupdate.com.

“Semenjak ada online jadi kalau kita Covid Corona itu masih lumayan lah cuman pas begitu sekarang kan di Sukabumi itu applikasi terlalu banyak grab, gocar, Maxim belum kan yang embel-embelnya seperti Shopee ada juga yang lokal kayak tetanggaku,” tambah dia.

Baca Juga: Side Stitch: Kalikiben Setelah Makan dan Olahraga, Apa yang Harus Dilakukan?

Menyoal angkutan online, beralih bukan lagi soal aksi demonstrasi, tak dapat dipungkiri bahwa era teknologi yang membawa kebutuhan serba digital ini selalu menjadi perbincangan hangat. Catatan redaksi sukabumiupdate.com menunjukkan ada sejumlah aplikasi angkutan online yang telah gulung tikar dan berhenti beroperasi.

Berikut tujuh Ojek Online yang berhenti beroperasi dan bahkan namanya tidak terdengar lagi. Apa saja? Yuk simak!

1. Uber

Pertama, Ojek Online yang sudah gulung tikar adalah Uber. Pada tahun 2018 silam, Uber angkat kaki dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Sejak saat itu Uber menjual seluruh bisnis kepada Grab, sehingga mitra pengemudi Uber banyak berpindah ke aplikasi Grab hingga Gojek.

2. Ojekkoe

Selanjutnya, Ojek Online yang berhenti beroperasi adalah Ojekkoe. Sebelum tidak aktif, Ojekkoe sempat memiliki 500 orang mitra pengemudi atau driver.

Biaya Ojekkoe tergolong sangat terjangkau karena hanya Rp 2.500 per hari saja untuk sekali mengantar penumpang. Namun hal tersebut lantas tidak membuat Ojekkoe langgeng menjadi salah satu transportasi online di Indonesia.

3. Topjek

Daftar ketiga Ojek Online yang gulung tikar adalah Topjek. TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo saat awal dirilis.

TopJek memiliki fitur unggulan chatroom, yang pada masa itu belum dimiliki aplikasi ojek online lain seperti Gojek dan Grab.

Topjek diketahui membatasi jumlah pengemudi hingga 10.000 operator dengan seleksi ketat. Akan tetapi, TopJek tidak bertahan dan menghilang meski strategi perusahaan terlihat menjanjikan.

4. OjekArgo

Terakhir, Ojek Online yang berhenti beroperasi dan kini namanya jarang bahkan tidak terdengar lagi adalah OjekArgo.

Diketahui, sejak tahun 2017 transportasi online OjekArgo sudah tidak aktif.

Padahal OjekArgo menawarkan pelayanan unik yang tidak dimiliki oleh transportasi online lainnya. Yakni pelanggan hanya perlu instal aplikasi dan tidak perlu membuat akun di aplikasi untuk menikmati layanan transportasi.

Baca Juga: Disebut Mata Belanda, Mengenal Apa Itu Sindrom Waardenburg

5. LadyJek

Kali ini khusus Ojek Online wanita, ya namanya LadyJek! 

LadyJek adalah salah satu thrust hailing yang sempat heboh karena menjadi ojek online serba wanita, baik itu pengemudi maupun penumpang. Kala itu, LadyJek tercatat sukses memiliki hampir 3.300 pengemudi wanita.

Sungguh disayangkan, keterbatasan modal mengakibatkan LadyJek harus gulung tikar dan berhenti beroperasi.

6. Blujek

Daftar ke enam untuk Ojek Online yang berhenti beroperasi dan kini tak lagi exist adalah Blujek.

Blujek merupakan salah satu saingan terbesar aplikasi online Gojek dan Grab yang namanya menghilang. Blujek berbeda dengan kedua thrust hailing lain karena mengenakan warna biru dan memiliki armada cukup besar saat itu.

7. Call Jack

Calljack adalah Ojek Online yang gulung tikar dan namanya jarang bahkan tidak terdengar lagi. Calljack adalah aplikasi thrust hailing lokal asal Yogyakarta.

Layanan Call Jack sama dengan Gojek/Grab yaitu memiliki dua opsi layanan Call Jack dan O'Jack. Sangat disayangkan, nama Calljack kini sudah tak pernah terdengar lagi.

Baca Juga: 8 Ciri Orang Lelah Memahami Kerasnya Kehidupan, Apa Kamu Mengalaminya?

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi