Siswa di SMA Belajar Apa? Setelah Jurusan Bahasa, IPS, dan IPA Dihapus

Senin 22 Juli 2024, 11:25 WIB
(Foto Ilustrasi) Kemendikbudristek menghapus jurusan Bahasa, IPS, dan IPA di jenjang SMA. | Foto: Pixabay

(Foto Ilustrasi) Kemendikbudristek menghapus jurusan Bahasa, IPS, dan IPA di jenjang SMA. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghapus jurusan Bahasa, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di jenjang sekolah menengah atas (SMA). Penghapusan jurusan tersebut akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2024/2025.

Mengutip tempo.co, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Anindito Aditomo, mengatakan penghapusan jurusan di SMA ini sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang sudah diimplementasi secara bertahap sejak 2021.

Dia mengatakan, pada 2022, hanya 50 persen Kurikulum Merdeka yang diterapkan di sekolah. Kini, sekitar 90-95 persen kurikulum tersebut diterapkan di satuan pendidikan tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan SMA atau sekolah menengah kejuruan (SMK). “Peniadaan jurusan karena sudah memakai Kurikulum Merdeka,” kata Anindito kepada Tempo, Rabu, 17 Juli 2024.

Apa yang akan dipelajari siswa di SMA setelah jurusan dihapus?

Anindito menjelaskan siswa kelas 11 dan 12 di SMA yang menerapkan Kurikulum Merdeka dapat memilih mata pelajaran dengan lebih leluasa menyesuaikan minat, bakat, kemampuan, dan aspirasi studi lanjut atau rencana kariernya. Misalnya, seorang siswa yang berniat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada program studi (prodi) teknik dapat memilih mata pelajaran Matematika tingkat lanjut dan Fisika tanpa mengambil pelajaran Biologi.

Sebaliknya, seorang siswa yang bercita-cita menjadi dokter bisa memanfaatkan jam pelajaran untuk memilih mata pelajaran Biologi dan Kimia tanpa harus menempuh pelajaran Matematika tingkat lanjut. “Dengan demikian, siswa bisa lebih fokus dalam membangun basis pengetahuan yang relevan dengan minat dan rencana studi lanjutnya,” ujar Anindito.

Baca Juga: Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA Resmi Dihapus Kemendikbudristek, Ini Alasannya

Menurut dia, persiapan yang lebih terarah dan mendalam tersebut akan sulit dilaksanakan apabila siswa masih dikelompokkan berdasarkan jurusan Bahasa, IPS, dan IPA. Yang terjadi ketika ada pembagian jurusan, kata dia, sebagian besar siswa memilih jurusan IPA.

Hal itu belum tentu dilakukan berdasarkan minat, bakat, dan rencana kariernya. Tetapi siswa memilih jurusan IPA karena jurusan tersebut diberi privilese lebih banyak dalam memilih prodi di perguruan tinggi. “Dengan menghapus penjurusan di SMA, Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk mengeksplorasi dan merefleksikan minat, bakat, dan aspirasi karier. Kemudian, memberi kesempatan untuk memilih mata pelajaran pilihan secara lebih fleksibel sesuai rencana tersebut,” ujar Anindito.

Mata Pelajaran Kurikulum Merdeka di SMA

Berdasarkan Buku Panduan Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan di SMA/MA/Bentuk Lain yang Sederajat Kemendikbudristek Tahun 2022, pada struktur Kurikulum Merdeka, mata pelajaran pilihan terdapat pada Fase F (kelas 11 dan 12). Tapi proses bimbingan dalam memilih mata pelajaran pilihan dilakukan sejak Fase E (kelas 10).

Dalam Kurikulum Merdeka Fase F (kelas 11 dan 12), struktur mata pelajaran dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu kelompok mata pelajaran umum dan kelompok mata pelajaran pilihan. Khusus untuk satuan pendidikan yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah seni atau keolahragaan dapat membuka mata pelajaran Seni atau Olahraga sesuai sumber daya yang tersedia.

Adapun kelompok mata pelajaran umum terdiri atas Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Sejarah, serta Seni dan Budaya.

Sementara mata pelajaran pilihan meliputi Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Tingkat Lanjut, Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi. Lalu Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut, Bahasa Inggris Tingkat Lanjut, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Prancis, Prakarya dan Kewirausahaan (kerajinan, budi daya, rekayasa, atau pengolahan); serta mata pelajaran lainnya yang dikembangkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.

Alokasi mata pelajaran pilihan per tahun sebanyak 720-900 jam pelajaran atau 20-25 jam pelajaran per minggu untuk kelas 11. Lalu sebanyak 640-800 jam pelajaran atau 20-25 jam pelajaran per minggu untuk kelas 12. Sebanyak 20-25 jam pelajaran mencakup 4-5 mata pelajaran pilihan.

Setelah menjalani pembelajaran pada mata pelajaran umum dan 4-5 mata pelajaran pilihannya, siswa dapat mengganti mata pelajaran pilihan pada kelas 11 semester 2 sesuai permintaannya dan diperkuat dengan penilaian ulang oleh sekolah.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)