SUKABUMIUPDATE.COM - Seorang nelayan pesisir Selat Sunda ditemukan tewas akibat cuaca buruk yang melanda perairan itu dalam satu pekan terakhir.
"Nelayan yang yewas itu bernama Santaf (55) warga Kosambi Ronyok, Kabupaten Serang," kata Kasubdit Gakum Dit Polair Banten Ajun Komisaris Besar Noman Trisapto saat dihubungi di Cilegon, Rabu.
Saat ini, jenazah Santaf sudah diambil oleh keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Namun, anggota keluarga keberatan untuk dilakukan autopsi.
Peristiwa kecelakaan laut yang merenggut nyawa Santaf itu akibat gelombang tinggi disertai angin kencang sehingga perahu miliknya dengan ukuran panjang 2,5 meter dan lebar satu meter tenggelam.
Dalam sepekan terakhir ini cuaca di perairan Selat Sunda bagian utara Provinsi Banten kurang bersahabat bagi nelayan.
Apalagi, sebagian besar nelayan pesisir Selat Sunda menggunakan perahu kecil dan tidak tahan menghadapi gelombang setinggi 2,5-3,0 meter.
Korban pergi melaut pada Minggu (25/9) di Pantai Anyer dengan menggunakan perahu kincang bermotor mesin tempel menuju Pantai Pulau Ular.
Namun, sejak dua hari terakhir korban tidak kembali dan kemungkinan mengalami kecelakaan laut.
Mendapat informasi nelayan menghilang, petugas melakukan penyisiran di sekitar Perairan Selat Sunda dan ditemukan jenazah Santaf di sekitar pantai Pulau Ular, Selasa (27/9) sore.
"Petugas langsung mengevakuasi mayat Santaf untuk dilarikan ke rumah sakit Cilegon," katanya.