Kemenkes soal Kasus Bayi di Sukabumi, Pastikan Imunisasi Ganda Tak Sebabkan Kematian

Minggu 30 Juni 2024, 15:58 WIB
(Foto Ilustrasi) Kemenkes jelaskan soal kasus bayi di Sukabumi yang meninggal usai imunisasi ganda. | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) Kemenkes jelaskan soal kasus bayi di Sukabumi yang meninggal usai imunisasi ganda. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Kesehatan RI angkat bicara terkait kasus bayi laki-laki di Kota Sukabumi berinisial MKA yang meninggal dunia setelah mendapatkan imunisasi.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, bahwa berdasarkan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) tersebut, bayi MKA meninggal beberapa jam setelah mendapatkan imunisasi dengan empat jenis vaksin, yaitu vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG) untuk penyakit tuberkulosis (TB), Difteri-Pertusis-Tetanus-Hepatitis B-Haemophilus Influenzae Type B (DPT-HB-Hib), Polio tetes dan Rotavirus untuk pencegahan diare.

Kemudian dari hasil investigasi yang dilakukan Komite Daerah (Komda) KIPI Jawa Barat dan Pokja KIPI Kota Sukabumi bersama Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Siti menyampaikan bayi tersebut lahir dengan bantuan bidan dan sudah mendapatkan vitamin K juga vaksin hepatitis B.

"Namun, setelah lahir, bayi yang berusia hampir 3 bulan ini tidak pernah dibawa ke Puskesmas. Ia baru kembali dibawa oleh orangtuanya saat berusia 2 bulan 28 hari ke Posyandu untuk mendapatkan imunisasi," kata Siti dikutip dari laman resmi Kemenkes, Minggu (30/6/2024).

Baca Juga: Keluarga Cabut Kuasa Pengacara Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi di Sukabumi

Menurut Siti, imunisasi yang diberikan tenaga kesehatan terhadap bayi MKA ini merupakan imunisasi ganda, yaitu pemberian vaksin lebih dari satu jenis vaksin dalam sekali kunjungan.

Pemberian imunisasi dengan 4 jenis vaksin (BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Rotavirus) ini, lanjut Siti, untuk melengkapi status imunisasinya dan mengejar imunisasi yang belum didapatkan.

"Pada saat di Posyandu, terdapat 18 anak yang mendapatkan imunisasi pada hari tersebut dan ada 3 anak yang mendapatkan 4 jenis vaksin sama seperti almarhum bayi MKA, dan kondisinya saat ini sehat," jelasnya.

Setelah menerima imunisasi, bayi MKA pulang ke rumah. Pada waktu itu, kondisi bayi normal lalu tak berapa lama menunjukkan gejala tubuh yang melemah. Melihat kondisi sang anak tidak normal, orang tua bayi pun langsung menghubungi Puskesmas.

Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.

“Pertolongan pertama diberikan karena petugas imunisasi langsung datang ke rumah almarhum dan membawa ke rumah sakit untuk memberikan pertolongan lanjutan,” tambah Kusnandi Rusmil, Ketua Komda KIPI Jawa Barat.

Sayangnya, tatkala sesampainya di rumah sakit, nyawa bayi MKA tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia. Peristiwa meninggalnya bayi ini dilaporkan terjadi pada 11 Juni 2024.

Atas meninggalnya bayi MKA, keluarga almarhum menginginkan kasus kematian bayi tersebut diselidiki lebih lanjut.

Audit Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

Menyikapi laporan dugaan kematian Bayi MKA yang dikaitkan dengan imunisasi ganda, Kemenkes menyebut audit kausalitas telah dilakukan oleh Komda KIPI Jawa Barat dan Komisi Nasional (Komnas) KIPI.

“Audit KIPI telah dilakukan bersama Komda KIPI Jawa Barat dan Komnas KIPI. Hasil audit berdasarkan informasi yang ada adalah belum dapat dinyatakan penyebab kematian, apakah ada hubungan dengan imunisasi, rekomendasinya adalah dilakukan autopsi,” ujar Hindra Satari, Ketua Komnas KIPI.

“Ketua Komda dan Ketua Komnas KIPI sudah menjelaskan secara langsung kepada keluarga almarhum," ujar Kusnandi Rusmil.

Terkait rencana autopsi, pihak keluarga almarhum Bayi MKA tidak berkenan untuk dilakukan. Hal ini menyusul pihak keluarga yang juga mencabut tuntutan polisi dan kuasa hukum.

“Keluarga tidak berkenan untuk dilakukan autopsi dan mencabut tuntutan polisi dan kuasa hukum. Pihak keluarga menyatakan menerima kematian almarhum Bayi MKA,” terang Hindra.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pun sudah mengambil sampel vaksin yang disuntikkan kepada almarhum Bayi MKA. Pengambilan sampel vaksin dilakukan untuk menilai kualitas vaksin.

“BPOM juga mengambil sampel vaksin-vaksin yang diberikan kepada almarhum Bayi MKA. Sampel ini untuk dilakukan uji kualitas. Jadi, sedang dilakukan uji kualitas,” Hindra menambahkan.

Pemberian Suntikan Ganda Tetap Aman

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, Prima Yosephine, mengatakan bahwa pemberian imunisasi secara ganda atau lebih dari satu jenis vaksin sudah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). “Imunisasi ganda ini aman dalam satu kali kunjungan,” katanya.

Pemberian vaksin sesuai jadwal imunisasi nasional dilakukan sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), baik jadwal imunisasi rutin maupun kejar (catch up).

“Pemberian imunisasi kombinasi (lebih dari satu antigen atau satu jenis vaksin) sama aman dan efektifnya dengan imunisasi tunggal,” terang Prima.

“Mendapatkan beberapa vaksin atau kombinasi vaksin dalam satu kunjungan penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit sedini mungkin. Hal ini juga memudahkan untuk menyelesaikan dosis yang dianjurkan tepat waktu.”

Penting ditekankan bahwa menerima suntikan dosis ganda juga tidak membebani sistem kekebalan tubuh.

“Antigen yang ada dalam vaksin hanyalah sebagian kecil dibandingkan dengan apa yang secara alami ditemui oleh tubuh kita setiap hari,” Prima melanjutkan.

Sebagaimana informasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, data ilmiah menunjukkan, menerima kombinasi vaksin sekaligus tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melihat dampak pemberian berbagai kombinasi vaksin.

Vaksin yang direkomendasikan terbukti efektif jika dikombinasikan maupun secara disuntikkan tunggal. Terkadang kombinasi vaksin tertentu yang diberikan bersamaan dapat menyebabkan demam. Akan tetapi, kondisi ini bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.

Di Indonesia menurut Kemenkes, manfaat imunisasi ganda, antara lain:

A. Memberikan perlindungan secepat mungkin

Imunisasi diberikan tepat waktu secepat mungkin untuk melindungi anak pada usia yang rentan.

B. Efisien

Pemberian beberapa imunisasi secara bersamaan mengurangi jumlah kunjungan sehingga orangtua dan anak tidak perlu datang berulang kali ke fasilitas kesehatan.

C. Mengurangi trauma pada anak

Pemberian imunisasi secara bersamaan mengurangi kecemasan dan rasa sakit pada anak.

D. Meningkatkan efisiensi dan cakupan

Petugas kesehatan memiliki waktu untuk melakukan imunisasi ke lebih banyak anak, serta program kesehatan lainnya.

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life02 Juli 2024, 14:15 WIB

6 Cara Membesarkan Anak Agar Percaya Diri Secara Fisik yang Perlu Orang Tua Terapkan

Membangun kepercayaan diri pada anak sangatlah penting, karena itu untuk menunjang kehidupan mereka.
Ilustrasi cara membesarkan anak agar percaya diri secara fisik (Sumber : Pexels.com/@jessica ticozzelli)
Sukabumi02 Juli 2024, 14:05 WIB

28 WNA yang Terdampar di Pantai Tegalbuleud Sukabumi Terancam Dideportasi

Kantor Imigrasi Sukabumi menyampaikan fakta baru bahwa puluhan WNA diduga imigran gelap tersebut mulanya berangkat dari Malaysia.
28 WNA saat digiring petugas untuk memasuki mobil Dalmas untuk dibawa ke Lapas Warungkiara Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Food & Travel02 Juli 2024, 14:00 WIB

5 Wisata Kolam Renang di Sukabumi yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan Sekolah

Wisata kolam renang di Sukabumi sangat cocok dikunjungi saat liburan sekolah bersama anak-anak.
Santa Sea Waterpark - Wisata kolam renang di Sukabumi sangat cocok dikunjungi saat liburan sekolah bersama anak-anak. (Sumber : Instagram/@santaseawaterpark).
Life02 Juli 2024, 13:45 WIB

10 Tips Membangun Karakter Kuat dan Percaya Diri Pada Anak Sejak Dini

Karakter kuat dan kepercayaan diri akan membantu anak-anak untuk menghadapi berbagai tantangan hidup.
Ilustrasi - Karakter kuat dan kepercayaan diri akan membantu anak-anak untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. (Sumber : Pexels.com/@augustderichelieu)
Food & Travel02 Juli 2024, 13:30 WIB

Air Rebusan Simpel, Cara Membuat Seduhan Kayu Manis untuk Mengendalikan Gula Darah

Sebelum menambahkan kayu manis ke dalam rutinitas harian untuk tujuan kesehatan, terutama jika memiliki kondisi kesehatan atau sedang mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan.
Ilustrasi. Air Rebusan Kayu Manis (Sumber : Pixabay/Kasia)
Food & Travel02 Juli 2024, 13:15 WIB

Bosan Sarapan Telur? Coba 5 Resep Serba Alpukat, Aman untuk Penderita Diabetes

Alpukat bisa diolah menjadi berbagai menu sarapan sehat yang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Simak 5 resepnya.
Ilustrasi sarapan serba alpukat yang aman dikonsumsi penderita diabetes (Sumber : Pexels.com/@SuzyHazelwood)
Food & Travel02 Juli 2024, 13:00 WIB

Simpel! Ini Cara Membuat Air Lemon untuk Menurunkan Berat Badan

Konsumsi air lemon sebagai rutinitas harian, dapat memberikan manfaat kesehatan yang ditawarkannya dan mendukung upaya penurunan berat badan.
Air Jeruk Nipis dan Lemon untuk Menurunkan Berat Badan (Sumber : Pixabay/JillWellington)
Life02 Juli 2024, 12:45 WIB

5 Tanda-tanda Mantan Ngarep Balikan, Kamu Pernah Merasakan?

Tanda mantan yang 'ngarep' balikan adalah perilaku yang sering kali menggambarkan keinginan mereka untuk memulai kembali hubungan yang telah berakhir.
Ilustrasi Tanda Mantan Ngarep Balikan (Sumber : pixabay.com/@clowq22)
Figur02 Juli 2024, 12:36 WIB

Bersama Eni Mulyasari, Ngobrol Viral Paduan Suara dan Lagu Jang yang Sarat Makna

Eni kemudian menceritakan soal lagu yang berjudul ‘Jang’ yang dipilih untuk dinyanyikan pada pentas paduan suara itu.
Banyak warganet memuji Eni Mulyasari, sang dirigen yang dianggap sukses membuat paduan suara SMK Terpadu Yaspida 2 Sukabumi tampil memukau di acara tersebut. (Sumber: SU/Asep Awaludin)
Sehat02 Juli 2024, 12:30 WIB

4 Resep Air Jeruk untuk Menurunkan Berat Badan, Cara Membuatnya Simpel!

Dengan mengonsumsi air jeruk secara bijak sebagai bagian dari diet seimbang, Anda dapat memanfaatkan manfaat kesehatannya dalam mendukung tujuan penurunan berat badan.
Ilustrasi. Air Jeruk untuk Menurunkan Berat Badan (Sumber : Pixabay/PhotoMix)