Pusat Data Nasional Diretas, PUI Sebut Malapetaka yang Mengancam Integritas Bangsa

Minggu 30 Juni 2024, 09:58 WIB
Ilustrasi. PUI menyoroti peretasan Pusat Data Nasional (PDN). (Sumber : Facebook)

Ilustrasi. PUI menyoroti peretasan Pusat Data Nasional (PDN). (Sumber : Facebook)

SUKABUMIUPDATE.com - Persatuan Ummat Islam (PUI) dengan tegas menyatakan bahwa insiden peretasan Pusat Data Nasional (PDN) merupakan sebuah malapetaka nasional yang luar biasa.

KH. Ahmadie Thaha, anggota Majelis Syura PUI dan Ketua Lembaga Literasi dan Budaya PUI, menyatakan peretasan PDN ini bukan hanya malapetaka yang kebetulan, namun juga musibah yang disebabkan tindak kejahatan yang disengaja.

“Kejahatan ini tidak ubahnya seperti wabah Covid-19 yang telah melumpuhkan kenormalan nasional dan menewaskan ribuan orang. Peretasan PDN, yang mencakup server, aplikasi, dan data yang dikelola oleh pihak Telkom di Surabaya, menunjukkan tingkat kejahatan yang sangat dahsyat,” kata Ahmadie dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com, Minggu (30/6/2024).

Baca Juga: Heboh Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Menduga Serangan Balik Mafia Judi Online

Menurut Ahmadie, serangan ini tidak hanya merugikan PUI sebagai salah satu korban, tetapi juga mengancam integritas dan keamanan data seluruh bangsa, serta merusak kepercayaan nasional.

“PUI, sama seperti Muhammadiyah dan banyak ormas lainnya, ikut terdampak peretasan karena memiliki ribuan sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi, yang datanya tentu tersimpan pula di PDN. Kerugian belum dikalkulasi,” ujar pengasuh Pesantren Tadabbur al-Qur'an tersebut.

"Kami sangat prihatin dan mengecam keras tindakan kejahatan ini. Dampaknya sangat luas dan begitu merusak kepecayaan kepada pemerintah," sambungnya.

Lebih lanjut Ahmadie mengatakan, muncul dugaan bahwa peretasan ini dilakukan oleh pihak internal pemerintahan sendiri, dengan tujuan mendapatkan proyek-proyek baru bernilai triliunan rupiah. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa pemerintah langsung meminta tambahan dana tanpa menunjukkan rasa penyesalan atau tanggung jawab atas kejadian ini.

“Jika dugaan yang sedang viral ini benar, maka dapat dikatakan ini merupakan bentuk baru korupsi, bahkan penggarongan kerah putih yang sangat terorganisir,” tuturnya.

"Kami menuntut agar dilakukan investigasi yang mendalam dan transparan terhadap kasus ini. Pihak-pihak terkait harus diadili dan dihukum setimpal. Jangan biarkan kejahatan ini berlalu tanpa ada keadilan. Ini adalah tanggung jawab kita semua untuk menjaga keamanan dan integritas data bangsa,” tambahnya.

Ahmadie memastikan, PUI akan terus memantau perkembangan kasus ini dan siap bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan keamanan nasional terjaga.

“PUI menghendaki agar pemerintah melakukan segala upaya yang dapat menjamin bahwa peretasan seperti kali ini tidak akan terjadi lagi di masa mendatang,” tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)