SUKABUMIUPDATE.com - Persatuan Ummat Islam (PUI) dengan tegas menyatakan bahwa insiden peretasan Pusat Data Nasional (PDN) merupakan sebuah malapetaka nasional yang luar biasa.
KH. Ahmadie Thaha, anggota Majelis Syura PUI dan Ketua Lembaga Literasi dan Budaya PUI, menyatakan peretasan PDN ini bukan hanya malapetaka yang kebetulan, namun juga musibah yang disebabkan tindak kejahatan yang disengaja.
“Kejahatan ini tidak ubahnya seperti wabah Covid-19 yang telah melumpuhkan kenormalan nasional dan menewaskan ribuan orang. Peretasan PDN, yang mencakup server, aplikasi, dan data yang dikelola oleh pihak Telkom di Surabaya, menunjukkan tingkat kejahatan yang sangat dahsyat,” kata Ahmadie dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com, Minggu (30/6/2024).
Baca Juga: Heboh Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Menduga Serangan Balik Mafia Judi Online
Menurut Ahmadie, serangan ini tidak hanya merugikan PUI sebagai salah satu korban, tetapi juga mengancam integritas dan keamanan data seluruh bangsa, serta merusak kepercayaan nasional.
“PUI, sama seperti Muhammadiyah dan banyak ormas lainnya, ikut terdampak peretasan karena memiliki ribuan sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi, yang datanya tentu tersimpan pula di PDN. Kerugian belum dikalkulasi,” ujar pengasuh Pesantren Tadabbur al-Qur'an tersebut.
"Kami sangat prihatin dan mengecam keras tindakan kejahatan ini. Dampaknya sangat luas dan begitu merusak kepecayaan kepada pemerintah," sambungnya.
Lebih lanjut Ahmadie mengatakan, muncul dugaan bahwa peretasan ini dilakukan oleh pihak internal pemerintahan sendiri, dengan tujuan mendapatkan proyek-proyek baru bernilai triliunan rupiah. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa pemerintah langsung meminta tambahan dana tanpa menunjukkan rasa penyesalan atau tanggung jawab atas kejadian ini.
“Jika dugaan yang sedang viral ini benar, maka dapat dikatakan ini merupakan bentuk baru korupsi, bahkan penggarongan kerah putih yang sangat terorganisir,” tuturnya.
"Kami menuntut agar dilakukan investigasi yang mendalam dan transparan terhadap kasus ini. Pihak-pihak terkait harus diadili dan dihukum setimpal. Jangan biarkan kejahatan ini berlalu tanpa ada keadilan. Ini adalah tanggung jawab kita semua untuk menjaga keamanan dan integritas data bangsa,” tambahnya.
Ahmadie memastikan, PUI akan terus memantau perkembangan kasus ini dan siap bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan keamanan nasional terjaga.
“PUI menghendaki agar pemerintah melakukan segala upaya yang dapat menjamin bahwa peretasan seperti kali ini tidak akan terjadi lagi di masa mendatang,” tandasnya.