SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet menyoroti program Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan pada Badan Pangan Nasional (Bapanas) yakni soal promosi pangan beragam B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) yang menyasar siswa di sekolah.
Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Kota dan Kabupaten Sukabumi ini mengatakan program itu seharusnya bukan membidik siswa, tetapi orang tua. Sebab, orang tua yang menyediakan makanan bagi keluarga.
“Memberikan makanan bergizi itu bukan anak sasarannya. Apalagi judulnya promosi. Justru yang harus mendapatkan sosialisasi adalah orang tua. Anak itu sifatnya given, mau dikasih makan apa aja dia terima,” kata Slamet dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Kepala Bapanas, Dirut Perum Bulog, dan Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.
Baca Juga: Punya Fungsi Kepabeanan, Slamet: DJBC Perlu Diperkuat dalam Revisi UU Kelautan
“Kalau sasarannya siswa menurut saya tidak kena. Kan ini masalah pola pikir orang tua untuk urusan makanan bergizi. Makanya saran saya alihkan ini menjadi justru orang tuanya yang perlu dikasih pemahaman," ujar politikus senior PKS tersebut.
Slamet berharap program ini dapat ditinjau ulang, terutama mengenai sasaran program, agar hasilnya bisa lebih efektif. “Jangan sampai kita salah sasaran. Anak-anak mau dikasih kacang hijau juga dimakan. Jadi menurut saya ini perlu menjadi perhatian. Sasarannya adalah orang tua, bukan siswa,” kata dia. (ADV)
Sumber: Siaran Pers