SUKABUMIUPDATE.COM - Korban terdampak luapan Sungai Cimanuk, Garut, mulai kekurangan air bersih dan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK). Fasilitas sanitasi warga terendam material banjir seperti lumpur dan sampah.
Kondisi ini diperparah dengan sumur-sumur warga yang juga rusak akibat terendam oleh lumpur dan material banjir. Kekurangan air bersih membuat warga mulai terserang gatal-gatal dan diare.
Seperti yang terjadi di wilayah Kampung Bojong Sudika, Kecamatan Cimacan, Kabupaten Garut. "Disini tidak ada kamar mandi, dan air buat minum pun hanya menggunakan air minum dalam kemasan saja," tutur Yeyet saat membersihkan puing-puing rumahnya yang hancur terkena banjir bandang sungai Cimanuk.
"Sumur di rumah kotor, sehingga kebutuhan di air bersih terganggu, Kita butuh bantuan air bersih," tambah Yeyet.
Merespon kebutuhan warga yang kesulitan air bersih, Palang Merah Indonesia membuat 8 titik MCK darurat, dan mensuplai air bersih ke warga terdampak."Hari ini PMI akan membangun Fasilitas MCK darurat yang menjadi salahsatu permasalah warga ", ungkap Abidin Korlap Tanggap Darurat Bencana PMI, Sabtu(24/9/2016).
Lebih lanjut dia mengatakan PMI dari  8 MCK darurat ini salah satunya akan dibangun di Kecamatan Cimacan. "Setiap harinya kita menerjunkan 6 kendaraan mobil tangki air dengan kapasitas 5000 liter untuk memenuhi dan mensuplai pasokan di pemukiman warga yang terdampak", tambah Abidin.