SUKABUMIUPDATE.COM - Peanggar Jawa Barat Idon Jaya Wiguna menyumbang satu medali emas dari senjata sabre nomor perorangan putra pada Pekan Olahraga Nasional XIX setelah mengalahkan wakil Sumatera Selatan Ricky Dhisulimah dengan skor 15-13.
Pada pertandingan yang digelar di salah satu hotel bintang di Bandung, Jumat, Idon berhasil membawa kejayaan kembali bagi Jawa Barat pada nomor ini setelah terakhir kali meraih emas pada PON tahun 1985.
Pelatih Jawa Barat Iwan Kartiwan mengatakan kemenangan ini menjadi kebahagian tersendiri bagi kontingen tuan rumah karena sejak lama dalam tiga PON terakhir, medali nomor ini selalu menjadi milik Sumatera Selatan dengan atlet andalannya Rully Mauliadhani.
"Setelah Rully kalah di babak 16 besar, saya yakin bahwa Jabar akan meraih emas hari ini karena sebenarnya lawan berat Idon itu hanya Rully," kata Iwan.
Pertarungan sengit disajikan peanggar muda tercatat sebagai penghuni pelatnas dan peanggar senior Idon Jaya Wiguna pada final PON 2016.
Ricky yang baru saja meraih medali emas Asian University Games 2016 di Singapura selalu menempel ketat perolehan angka Idon.
Idon sempat meraih tiga poin beruntun melalui serangan langsung masuk ke wilayah permainan Ricky. Variasi serangan yang digunakan Idon membuat Ricky sedikit kelimpungan diawal permainan.
Selisih poin sempat melebar 6-3 bagi keunggulan Idon, namun Ricky segera mengubah arah permainan dengan sempat menyamakan kedudukan menjadi 7-7 setelah tangkisannya berbuah satu lampu.
Pada perebutan poin berikutnya, serangan Idon yang langsung dikombinasikan dengan gerakan flash tak mampu ditangkis Ricky sehingga menutup poin 8-7 sebelum istirahat babak kedua.
Memasuki babak kedua, petarungan ketat kembali terjadi, skor sempat 10-10. Kedua pemain lebih senang bermain di titik tengah landasan, hanya sesekali Ricky berusaha mendobrak pertahanan Idon dengan melangkah maju teratur untuk tetap mendapatkan hak menyerang.
Di tengah keuggulan Idon 11-10, Ricky mengalami kejang otot sehingga pertandingan terpaksa dihentikan wasit. Setelah mendapatkan perawatan medis, Ricky berusaha bangkit dan mampu membuat skor menjadi 13-13.
Namun serangan kejang otot yang kedua membuat Ricky menjadi tidak berkutik dan kesempatan ini tidak disia-siakan Idon dengan terus menekan. Saat skor genting 14-13, Idon mampu menyudahi ambisinya untuk meraih medali emas PON dengan menutup permainan dengan skor 15-13 dengan terlebih dahulu mengambil insiatif menyerang.
Berdasarkan hasil ini, Idon meraih medali emas untuk kontingen Jawa Barat, sementara Ricky harus puas pada tempat kedua. Sementara medali perunggu menjadi milik Micael Rumuat (Kaltim) yang dikalahkan Ricky 9-15, dan Ricard Henry Arfe (Jateng) yang dikalahkan Idon dengan skor 15-12.
Idon yang diwawancarai seusai pertandingan mengatakan, untuk persiapan PON melakukan persiapan cukup matang dengan berlatih di Korea Selatan selama tiga bulan. Selain itu, juga menjalani pemusatan latihan di Bandung selama 6 bulan dibawa bimbingan pelatih Korsel.
"Saya pada dua kali PON hanya mendapat perunggu, dan baru kali ini mendapatkan emas. Ini suatu berkah yang luar biasa akhirnya saya bisa mendapatkan emas," kata Idon.
Sementara bagi Ricky kekalahan ini sangat menyakitkan karena daerahnya menargetkan medali emas pada nomor sabre perorangan putra.
"Saya ingin menuntaskan tugas ini, tapi tanpa diduga kaki saya keram. Dan ini menggangu performa saya," kata Ricky yang saat pengalungan medali terpaksa absen karena mendapatkan perawatan medis.