SUKABUMIUPDATE.com - Film Vina Sebelum 7 Hari disebut-sebut sebagai salah satu upaya kekinian dalam menguak kasus yang tak kunjung selesai.
Pasalnya, usai Film Vina tayang di bioskop, publik langsung ramai dengan kasus pembunuhan remaja di Cirebon hingga penyebarluasan Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh pihak kepolisian.
Terbaru, satu dari tiga DPO diketahui telah ditangkap polisi yakni Pegi alias Perong. Berdasarkan keterangan polisi, selama berstatus buron DPO kasus Vina Cirebon itu bekerja sebagai kuli bangunan.
Baca Juga: 12 Cara Alami Menyembuhkan Kolesterol dengan Cepat Tanpa Obat
Informasi terkini, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga menyatakan siap memberikan perlindungan maupun pendampingan baik kepada saksi, korban, maupun pelaku yang kini bebas dalam kasus pembunuhan Vina dan teman lelakinya, Muhammad Rizky atau Eky di Cirebon.
Satu Buronan DPO Pelaku Pembunuhan Vina Ditangkap Polisi
Satu dari tiga buronan pembunuhan Vina Cirebon telah berhasil ditangkap oleh Polda Jawa Barat bersama Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
"Tim gabungan Bareskrim dan Polda Jabar benar telah menangkap yang bersangkutan, selanjutnya akan dirilis Polda Jabar," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro.
Pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina terjadi Agustus 2016. Remaja Cirebon itu dibunuh bersama kekasihnya, Muhammad Rizky.
Baca Juga: 12 Cara Alami Menurunkan Gula Darah dengan Cepat Tanpa Obat-obatan
Total ada 11 pelaku yang terlibat dalam peristiwa tragis tersebut. Namun, baru delapan tersangka yang ditangkap dan diproses hukum, hingga dipidana. Tiga tersangka lainnya, masih buron sampai saat ini.
Ketiga pelaku yang masuk daftar pencarian orang (DPO) dengan perkiraan usianya saat ini, yakni Pegi alias Perong (30 tahun), Andi (31 tahun), dan Dani (28 tahun). Pelaku yang berhasil ditangkap adalah Pegi Setiawan alias Perong.
Kasus pembunuhan Vina ini kembali mencuat setelah film berjudul “Vina: Sebelum 7 Hari” mendapat perhatian publik, dikarenakan kasus tersebut masih menyisakan tersangka yang belum tertangkap.
Perlindungan Saksi Kasus Vina Cirebon oleh LPSK
Dalam kasus pembunuhan Vina, Susi mengatakan LPSK sudah proaktif dengan mendatangi Polda Jawa Barat yang masih memburu para pelaku pembunuhan Vina yang buron.
"Kami tidak menutup kemungkinan siapa saja bisa mengajukan (perlindungan) ke LPSK," kata Komisioner LPSK Susilaningtias di Kantor LPSK Jakarta Timur, Rabu (22/5/2024) seperti dilansir dari Antara via Tempo.
Baca Juga: 10 Cara Alami Menyembuhkan Asam Urat dengan Cepat Tanpa Obat
LPSK, lanjut Susi, telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat dalam penanganan kasus tersebut. Kemudian juga menelaah lebih lanjut kasus tersebut.
"Sudah ada satu saksi yang mengajukan (perlindungan) ke LPSK," kata Susilaningtias, dikutip dari Tempo.co, Kamis (23/5/2024).
Namun, LPSK tetap masih membuka kemungkinan apabila asa saksi atau korban atau keluarga saksi atau korban yang mengajukan perlindungan ke LPSK. "Kami sudah proaktif," katanya.
Kendati demikian, kata Susi, pihaknya (LPSK) belum sampai mendatangi keluarga dari Vina dan Eky di Cirebon, selaku korban.
Baca Juga: 10 Pilihan Makanan Terbaik untuk Menjaga Gula Darah Tetap Stabil
Sri Suparyati, Komisioner LPSK lainnya, menekankan bahwa LPSK terbuka bagi siapapun korban, ataupun saksi dalam kasus Vina Cirebon yang menginginkan perlindungan.
"Intinya LPSK terbuka, siapapun baik keluarga korban, saksi yang memang menginginkan perlindungan LPSK kami sangat terbuka," kata Sri.
Namun Sri menegaskan, perlindungan yang diberikan LPSK tentunya melalui prosedur yang ada di lembaga tersebut, seperti prosedur administrasi dan sebagainya. "Tentunya lewat prosedur dan kami akan melakukan proses selanjutnya," kata dia.
Terkait satu saksi yang sudah mengajukan perlindungan ke LPSK, Susi menambahkan, baru sebatas pendampingan, karena LPSK masih menelaah dan menganalisa keterangan lebih lanjut, terkait dengan persoalan administrasi.
Komunikasi LPSK dengan Keluarga Vina Cirebon
Susi juga menjelaskan, pihaknya sudah membangun komunikasi dengan keluarga korban dan mendapatkan respon positif melalui kuasa hukumnya.
"Satu keluarga korban kami sebenarnya sudah melakukan kontak-kontak ya dengan kuasa hukumnya, nanti kami akan tindak lanjuti segera kalau ada keluarga korban yang mengajukan permohonan pengaduan atau perlindungan kepada LPSK," kata Susi.
Baca Juga: 6 Makanan Malam yang Bisa Menyebabkan Serangan Asam Urat
Demikian pula dengan salah satu pelaku pembunuhan Vina Cirebon yang sudah bebas, Saka Tatal yang mengaku mendapat penyiksaan dari polisi untuk mengakui perbuatan tindak pidana.
Apabila mengajukan perlindungan, LPSK juga siap memberikan bantuan dengan melihat terlebih dahulu apakah yang bersangkutan memiliki informasi penting dalam mengungkap kasus tersebut.
"Nanti kami liat siapa, kan kami tidak menutup siapa saja bisa mengajukan ke LPSK, nanti kami akan menelaah lebih lanjut soal apakah yang bersangkutan punya informasi penting untuk mengungkap kejahatan ini," kata Susi.
"Terus yang kedua, siapa tau ada ancaman atau intimidasi terhadap saksi dan korban ini, itu bisa kami berikan perlindungan yang pasti kami tidak menutup siapa saja bisa meminta perlindungan kepada LPSK, nanti kami melakukan telaah lebih lanjut sebelum nanti diterima atau tidaknya," kata Susi.
Sumber: Tempo.co